30 Teks eksplanasi di atas dikembangkan dengan pola pengembangan . A. Pengembangan proses B. Pengembangan sebab-akibat C. Pengembangan umum-khusus D. Pengembangan deduksi E. Pengembangan induksi Bacalah teks di bawah ini untuk menjawab nomor 31-32! Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang dipenuhi oleh system muson.
Kategori Bahasa Indonesia – Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantunkelas SMP VII pembahasan pantun 1 Buanglah sampah pada tempatnya,Jangan membuang di tengah jalan; Kalau kita tidak mau bertanya,Tidak bisa mencapai semuaharapan pantun 2Penghasil batik di Yogyakarta,Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit sengsara. – Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dandua larik isi pantun. – Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik three dan4. – Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 danfour tidak berhubungan. – Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik one dan larik 2menggunakan grandalimat perintah. – Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. – Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan polahubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . – Larik 3 dan four merupakan satu kalimat majemuk pantun 3 Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaan Hindari menyia-nyiakan waktu– Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik iii dan 4.– Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah.– Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan four merupakan kalimat LARANGAN dengan pola hubungan sebab JANGANLAH, pada larik 3 dan larik four merupakan hasil .– Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk pantun 4Beli masi ke tempat Mbak LuluBeli pensil ke toko Cak MamatSebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat– Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik three dan 4.– Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik i dan larik two menggunakan kalimat perintah.– Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan syarat SEBAIKNYA, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil .– Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk pantun vDi Bengkulu tumbuh bunga raflesiaBunga unik tanpa duriAlangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari – Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4.– Makna atau isi pada larik one dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah.– Larik i dan larik two merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan iv merupakan kalimat SERU dengan pola hubungan ajakan MARILAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil .– Larik iii dan iv merupakan satu kalimat majemuk pantun 6Fatamorgana ternyata semuNamun indahnya tiada terkiraPatuhilah selalu nasihat ibumuAgar hidupmu tidak sengsara – Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi pantun.– Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4.– Makna atau isi pada larik ane dan ii dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan.– Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah.– Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri.– Larik 3 dan iv merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan tujuan AGAR, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil .– Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk
1Buanglahsampah pada tempatnyaJangan membuang ditengah jalanKalau kita tidak mau bertanya, Tidak bisa mencapai semua harapan.1Lihat jawabanIklanIklan gumantinrgumantinrMenelaah beragam pola pengembangan pantun yaituPantun 1Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang tengah jalan Kalau kita tidak mau bertanya,Tidak bisa mencapai
- Advertisement - Latihan soal menelaah pola pengembangan pantun pada judul unit ini semoga dapat membantu peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia untuk mencapai tujuan yang kita harapkan. Lembar Kegiatan ini dikembangkan berdasarkan Kompetensi Dasar Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat. Indikator Menentukan struktur pantun. Menelaah struktur pantun. Aktivitas pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dalam menelaah pola pengembangan pantun. Aktivitas ini menggunakan model latihan soal. Selamat berlatih untuk menjadi generasi hebat di masa depan! Cintai dan syukuri Bahasa Indonesia sebagai sarana merajut Indonesia! Bahasa Indonesia anugerah Tuhan yang patut kita syukuri bersama. Petunjuk Kegiatan Peserta didik membuka Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi Revisi Jakarta Cetakan Ke-4 2017. Peserta didik membaca dan menyimak buku pada halaman 179 atau bahan bacaan pada link yang tersedia. Tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan. Melaporkan hasil pada buku tugas atau lembaran portofolio. Tulis Laporan LKPD Nama, NIS/NISN dan kelas ananda pada LKPD. Laporan LKPD Nama               ……. NIS/NISN       …… Kelas               …… Latihan Soal Pilihan ganda Pilihlah A, B, C, atau D pada jawaban yang tepat!  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaan Hindari menyia-nyiakan waktu Struktur penyajian pantun tersebut terdiri dari …. A. dua larik sampiran dan empat larik isi B. dua larik sampiran dan dua larik isi C. empat larik sampiran D. empat larik isi  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Beli nasi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat Struktur penyajian pantun tersebut adalah …. A. larik 1 dan 2 merupakan sampiran sedangkan larik 3 dan 4 merupakan isi B. larik 1 dan 3 merupakan sampiran sedangkan larik 2 dan 4 merupakan isi C. larik 2 dan 4 merupakan sampiran sedangkan larik 1 dan 3 merupakan isi D. larik 2 dan 3 merupakan sampiran sedangkan larik 1 dan 4 merupakan isi  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Bunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari Pola penyajian larik pada pantun tersebut adalah …. A. larik pertama dan kedua mempunyai rima akhir yang sama B. larik pertama dan ketiga mempunyai rima akhir yang sama C. larik kedua dan ketiga mempunyai rima akhir yang sama D. larik ketiga dan keempat mempunyai rima akhir yang sama  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Fatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira Patuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsara Pola penyajian larik pada pantun tersebut adalah …. A. rima akhir setiap baris adalah a-a-a-a B. rima akhir setiap baris adalah a-b-b-a C. rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b D. rima akhir setiap baris adalah a-b-c-d  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Ke pasar beli balon udara Di tengah jalan balonnya meletus Betapa hati sangat gembira Nilai ujian dapat seratus Pola penyajian pantun tersebut adalah …. A. Bunyi akhir baris kesatu hanya merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi akhir baris kedua B. Bunyi akhir baris kesatu hanya merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi akhir baris ketiga C. Bunyi akhir baris kesatu hanya merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi akhir baris keempat D. Bunyi akhir baris kedua hanya merupakan persediaan bunyi kata untuk disamakan dengan bunyi akhir baris ketiga Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Buah nangka buah kedondong Rasanya enak bikin ketagihan Jadi anak janganlah berbohong Harus berkata jujur ke teman Pola penyajian pantun tersebut adalah …. A. bunyi akhir baris kedua mengikuti bunyi akhir semua baris B. bunyi akhir baris kedua mengikuti bunyi akhir baris kesatu C. bunyi akhir baris kedua mengikuti bunyi akhir baris ketiga D. bunyi akhir baris kedua mengikuti bunyi akhir baris keempat  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Pergi ke pasar membeli kain Kainnya bagus harganya murah Belajar itu harus tekun dan rajin Agar jadi pintar saat di sekolah Cara pengembangan isi pantun tersebut adalah …. A. Kalimat “Pergi ke pasar membeli kain” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Kainnya bagus harganya B. Kalimat “Pergi ke pasar membeli kain” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Belajar itu harus tekun dan C. Kalimat “Pergi ke pasar membeli kain” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Agar jadi pintar saat di D. Kalimat “Kainnya bagus harganya murah” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Belajar itu harus tekun dan  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Burung camar burung kenari Kepakkan sayap terbang ke udara Jadi anak yang baik hati Harus patuh pada orang tua Cara pengembangan isi pantun tersebut adalah …. A. Kalimat “Kepakkan sayap terbang ke udara” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Burung camar burung B. Kalimat “Kepakkan sayap terbang ke udara” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Jadi anak yang baik C. Kalimat “Kepakkan sayap terbang ke udara” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Harus patuh pada orang D. Kalimat “Jadi anak yang baik hati” merupakan pengantar untuk masuk pada kalimat “Harus patuh pada orang  Telaahlah teks pantun berikut berdasarkan struktur/pola penyajiannya! Ayo kita pergi tamasya Bisa ke gunung atau ke pantai Ayo kita menyanyi bersama Biar suasana semakin ramai Berdasarkan pola penyajian isi pantun tersebut dapat disimpulkan bahwa …. A. sampiran yang terdapat pada larik 1 dan 2 dengan isi pantun pada larik 3 dan 4 tidak berhubungan B. sampiran yang terdapat pada larik 1 dan 3 dengan isi pantun pada larik 2 dan 4 tidak berhubungan C. sampiran yang terdapat pada larik 1 dan 3 dengan isi pantun pada larik 2 dan 4 tidak berhubungan D. sampiran yang terdapat pada larik 1 dan 2 dengan isi pantun pada larik 3 dan 4 sangat berhubungan Bacalah teks pantun berikut dengan cermat! …. Tidak lupa membeli gula Bangun pagi di hari minggu Saatnya jalan bareng keluarga Kalimat yang tepat untuk melengkapi pantun tersebut adalah …. A. Hari minggu bertamasya B. Jalan-jalan keliling pasar C. Setiap hari ikut belanja D. Pergi ke pasar bersama ibu Latihan Soal Telaah Telaahlah pantun berikut untuk membuat pembahasan beberapa cara pengembangan isi pantun! Alangkah terang sinar mentari Tatkala aku tengah di teras Alangkah senang di hati ini Tatkala jadi juara kelas Isilah hasil telaahmu dengan mengisi titik-titik di bawah ini! Struktur penyajian pantun dua larik …. dan dua larik …. pantun. Dua larik pertama merupakan …. untuk masuk pada isi larik …. dan ….. Makna/isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak …. Orang Tua/Wali …………………….. Guru MP …………….. Nilai ………… Untuk membandingkan jawaban dari latihan soal di atas, pada bagian ini terdapat materi Menelaah Pola Pengembangan Pantun beserta kunci jawabannya. Demikian, semoga ada manfaatnya. Sumber Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-4, 2017 Edisi Revisi Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cetakan ke-4, 2017 Edisi Revisi Paket Unit Pembelajaran Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan PKB Melalui Peningkatan Kompetensi Pembelajaran PKP Berbasis Zonasi. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2019. - Advertisement -
apaarti dari menelaah beragam pola pengembangan pantun. SD. SMP. SMA SBMPTN & UTBK. Produk Ruangguru. Beranda; SMP; Bahasa Inggris; apa arti dari menelaah beragam pola pengembangan p SS. Selly S. 22 Januari 2022 14:42. Pertanyaan. apa arti dari menelaah beragam pola pengembangan pantun
90 Buku Guru Kelas VII SMPMTs 2 Indikator Indikator yang akan dicapai pada tiap bagian dicontohkan berikut. dapat dibuat indikator lain Bagian A Mengidentiikasi informasi pesan, rima, dan pilihan kata dari puisi rakyat pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar . Indikator • menyimpulkan ciri umum puisi rakyat pantun, syair, dan gurindam pada teks yang dibacadidengar. • Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur pantun, syair, dan gurindam pada teks yang dibacadidengar. • Mendatar kata kalimat yang digunakan pada puisi rakyat pada teks yang dibacadidengar. Bagian B Menyimpulkan isi puisi rakyat pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat yang disajikan dalam bentuk tulis Indikator • Menyimpulkan isi pantun • Menyimpulkan isi syair • Menyimpulkan isi gurindam Bagian C Menelaah struktur dan kebahasaan puisi rakyat pantun, syair, dan bentuk puisi rakyat setempat yang dibaca dan didengar . Indikator • Menyimpulkan variasi pola pengembangan isi pantun • menyimpulkan prinsip penggunaan kata kalimat pada pantun • melengkapi puisi rakyat pantun sesuai struktur dan kaidah bahasa serta menelaahnya • memvariasikan beragam pola pengembangan puisi rakyat berupa pantun • mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa • memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca 91 Bahasa Indonesia Bagian D Mengungkapkan gagasan, perasaan, pesan dalam bentuk puisi rakyat secara lisan dan tulis dengan memperhatikan struktur, rima, dan penggunaan bahasa Indikator • menulis puisi rakyat dengan memperhatikan pilihan kata, kelengkapan struktur, dan kaidah puisi rakyat pantun • menyajikan syair dan gurindam dalam bentuk musikalisasi • menyajikan pantun dalam bentuk berbalas pantun 3 Pemilihan Tema Tema yang dipilih pada unit puisi rakyat ini adalah nilai-nilai luhur yang diwariskan leluhur bangsa Indonesia. Tema kearifan, keadilan, kejujuran, kepedulian gotong royong, kerja keras perlu ditumbuhkan secara terus- menerus. Dalam upaya menumbuhkan sikap kepedulian terhadap lingkungan sekitar, kedekatan dengan orang-orang tercinta, dan menumbuhkan rasa empati sosial dengan penagmatan berbagai fenomena. 4 Aspek kebahasaan yang dilatihkan Bekal yang diperlukan siswa untuk membuat puisi rakyat adalah memahami prinsip penggunaan dan keterampilan bagian-bagain kompetensi. Pada unit ini siswa berlatih menggunakan kata benda, kata sifat, keterangan tempat, kata depan, sinonim kata, kalimat rincian, kalimat bermajas 5 Materi Materi untuk tiap kegiatan diuraikan berikut. Pengetahuan Kegiatan A dan B Pengertian puisi rakyat Jenis puisi rakyat Tujuan komunikasi puisi rakyat Persamaan dan perbedaan puisi rakyat syair, gurindam, pantun Kata berima pada puisi rakyat Makna kata ungkapan pada puisi rakyat Keterampilan Memahami isi puisi rakyat syair, gurindam, pantun Praktik memahami isi puisi rakyat menjawab pertanyaan hal yang dideskripsikan, apa saja informasi rincian 92 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Kegiatan C Pengetahuan Struktur puisi rakyat Karakteristik tiap bagian puisi rakyat Contoh cara melengkapi puisi rakyat Contoh variasi puisi rakyat dari segi kalimat yang digunakan Contoh penggunaan kata kalimat pada puisi rakyat pantun Keterampilan Praktik menelaah struktur puisi rakyat Praktik melengkapi struktur puisi rakyat melengkapi bagian identiikasi gambaran umum, deskripsi bagian Praktik memvariasikan beragam puisi rakyat pantun Praktik membuat telaah ketepatan struktur, syarat pantun, dan penggunaan bahasa pada puisi rakyat Kegiatan D Pengetahuan Contoh langkah penyusunan puisi rakyat Contoh variasi sampiran pantun dengan beragam tema Contoh variasi isi pantun dengan beragam tema Keterampilan Praktik menulis puisi rakyat dari objek sekitar yang diamati Praktik menyunting dan memperbaiki puisi rakyat yang dibuat 6 Sikap yang ditumbuhkan Sikap utama yang ditumbuhkan pada pembelajaran unit ini adalah sikap peduli, Jujur berkarya, tanggung jawab, toleran dan kerjasama , proaktif, dan kreatif. Kepedulian dapat ditumbuhkan melalui penggalian masalah di sekitar untuk dijadikan pantun. Kreativitas dilatihkan pada berbagai latihan memvariasikan pantun dari berbagai aspek. 7 Alokasi waktu dan kegiatan Pembelajaran Alokasi waktu untuk menyelesaikan unit 5 adalah sekitar 3 minggu 3x 6 jp atau 4 minggu 4x6 jp. Rincian waktu untuk tiap kegiatan tidak harus sama. Kegiatan siklus 1 kegiatan A dan B memerlukan waktu yang lebih pendek daripada siklus 2 kegiatan C dan D. 93 Bahasa Indonesia Kegiatan Pembelajaran Berikut ini dicontohkan kegiatan pembelajaran aktif untuk membelajarkan unit ini. Kegiatan pembelajaran dapat divariasikan dengan model kegiatan pembelajaran yang lain. Pendahuluan • Guru bertanya-jawab tentang kaitan isi puisi rakyat yang monumental misal Gurindam Duabelas Raja Ali Haji, Syair Perahu dan Hamzah Fansuri dengan masalah-masalah sikap generasi muda masa kini. Guru bisa mengutip beberapa nilai penting yang sangat relevan untuk kehidupan masa kini. Misalnya, nilai kejujuran dan pantang menyerah yang ada pada puisi rakyat. Siswa secara berantai membaca nilai-nilai pada puisi rakyat tersebut sambil mengamati gambar slide hilangnya kejujuran dan sikap pantang menyerah dalam masyarakt kita. Siswa disadarkan adanya nilai-nilai luhur pada puisi rakyat yang ditinggalkan nenek moyang bangsa Indonesia. • Membacakan masalah-masalah pada berita masa yang bertentangan dengan nilai-nilai pada Gurindam Dua belas atau Syair Perahu. • Mengungkapkan kompetensi dasar dan indikator yang akan dicapai. • Membangun konpuisi rakyat untuk menumbuhkan sikap yang telah dirancang pada KD 2. Kegiatan Inti Satu unit dibagi empat bagian besar kegiatan. Bagian A bertujuan siswa dapat mengenali ciri umum teks dari segi topik yang dibahas, isi, dan aspek kebahasaan. Bagian A membekali siswa untuk memiliki pengetahuan ciri umum teks dari segi isi, tujuan komunikasi, dan aspek kebahasaan. Pada bagian B siswa berlatih membaca pemahamanmenyimak. Pada kegiatan ini diharapkan siswa memiliki strategi untuk menemukan isi teks yang dibaca atau yang didengar. Bagian C memfasilitasi siswa untuk menelaah struktur dan aspek kebahasaan teks sebagai bekal membuat teks. Bekal tersebut dipraktikkan untuk mengurutkan teks dan melengkapi kata kalimat paragraf pada teks yang dirumpangkan. Pada bagian C siswa juga praktik memvariasikan kata kalimat paragraf. Praktik menentukan kesalahan dan memperbaiki kesalahan juga dilatihkan pada kegiatan bagian C buku siswa. Bagian D pada buku siswa berisi kegiatan menghasilkan teks secara mandiri baik lisan maupun tulisan dalam berbagai konteks. Contoh kegiatan dengan menggunakan buku siswa kelas 7 unit 5 dicontohkan berikut. 94 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Bagian A dan B Telaah Model Telaah model secara umum diberikan pada tahap pertama kegiatan siswa. Model puisi rakyat dapat diambil dari penggunaan otentik dari media massa cetak dan elektronik atau penggunaan di masyarakat yang tidak terpublikasi. Model puisi rakyat juga dapat dikembangkan oleh penulis. Pada kegiatan ini, pendekatan saintiik dapat diterapkan untuk mendekonstruksi model puisi rakyat. Model puisi rakyat dapat diberikan lebih dari satu, termasuk untuk latihan analisis model. Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintiik dilakukan dengan langkah berikut. Bagian unit KD Kegiatan Waktu Bagian A dan B dekonstruksi Membaca contoh beragam gurindam, syair, pantun Menanya tentang puisi rakyat Berdiskusi ciri umum puisi rakyat, menentukan persamaan dan perbedaan pantun, syair, dan gurindam 3 jp Membaca mendengar puisi rakyat Menamya Isi pesan dalam puisi rakyat Membaca dan menyanyikan puisi rakyat Bermain untuk mengenali isi puisi rakyat 2 jp Kegiatan pada bagian A dan B ini bisa dirancang menjadi tiga pertemuan atau dua pertemuan. Buku siswa yang digunakan pada unit 5 bagian A dan B. Bagian C Mencermati dan Melengkapi Struktur Kebahasaan Bagain ini disebut kegiatan prakonstruksi, yaitu kegiatan mencermati bagian-bagian struktur dan kebahasaan puisi rakyat sebagai bekal menyusun bagian-bagian puisi rakyat. Pada tahap ini siswa dilatih secara terbimbing untuk menciptakan bagian-bagian puisi rakyat. Pada tahap prakontruksi ini siswa 95 Bahasa Indonesia mengamati rincian struktur puisi rakyat dengan karakteristiknya dan membandingkan beragam variasi bagian-bagian puisi rakyat. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membekali siswa dalam mengurutkan puisi rakyat, melengkapi bagian puisi rakyat yang rumpang, dan menelaah kesalahan puisi rakyat dari segi struktur, isi, bahasa, dan tanda baca mekanik. Tahap prakonstruksi ini ibarat sebelum bermain sepakbola, guru melatih siswa berlari, membawa bola, atau menendang bola. Kompetensi berbahasa membutuhkan latihan menggunakan kata dan menyusun kalimat yang khas untuk puisi rakyat tertentu. Pada tahap prakonstruksi ini siswa juga dilatih mengurutkan puisi rakyat , memvariasikan bagian-bagian puisi rakyat , melengkapi. Selain itu, pada kegiatan prakonstruksi ini siswa dilatih menelaah dan memperbaiki puisi rakyat dari segi isi, kaidah kata kalimat, atau penggunaan konjungsi pada puisi rakyat . Agar mampu melakukan tahapan prakonstruksi, siswa perlu dibekali pengetahuan tentang struktur, ciri-ciri tiap bagian pada struktur puisi rakyat, dan pengetahuan tentang prinsip penggunaan kata kalimat pengembangan isi pada puisi rakyat . Pada tahap prakonstruksi siswa juga dibekali keterampilan memilih kata, menyusun kalimat, dan menyusun paragraf, dan menyusun bagian-bagian puisi rakyat. Pada tahap ini siswa dilatih menelaah bagian-bagian struktur puisi rakyat, contoh-contoh variasi bagian-bagian puisi rakyat, cara melanjutkan, dan menyunting puisi rakyat. Materi Pengetahuan Struktur puisi rakyat struktur gurindam, syair, dan pantun Contoh variasi pantun dari segi jenis kalimat, pola penyajian kalimat pada larik Contoh variasi pengembangan isi Contoh beragam kata berima pada sampiran dan isi Prinsip mengurutkan puisi rakyat Prinsip melengkapi puisi rakyat Prinsip mengembangkan puisi rakyat Prinsip menggunakan kata kalimat pada puisi rakyat 96 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Keterampilan Praktik mengurutkan bagian puisi rakyat Praktik melengkapi unsur-unsur puisi rakyat Praktik menyusun bagian-bagian puisi rakyat Praktik menyunting Sikap yang ditumbuhkan Jujur berkarya Tanggung jawab Contoh kegiatan bagian C Bagian unit KD Kegiatan Waktu Bagian D konstruksi Mengamati beragam pantun Mempertanyakan struktur umum pantun persamaan dan perbedaan pantun 2 jp Menggali informasi membaca contoh telaah beragam pola pengembangan dari buku siswa atau sumber lain Mengelompokkan pantun dari segi pola penyajian kalimat menjadi larik-larik pantun Latihan membuat telaah pola penyajian berdasarkan contoh Berdiskusi pola penyajian pantun, contoh hasil telaah struktur pantun Menyajikan hasil Mengamati potongan-potongan pantun bagian struktur yang acak dan belum lengkap Mempertanyakan cara mengurutkan dan melengkapi Menggali informasi membaca contoh cara melengkapi dan cara mengurutkan Memresentasikan hasil mengurutkan dan melengkapi 2 jp 97 Bahasa Indonesia Membaca dan mengamati contoh kesalahan penggunaan kata, kalimat pada pantun Berdiskusi alasan kesalahan Bermain memperbaiki kesalahan 2 jp Mengamati kata-kata kunci Mempertanyakan bagimana cara membuat menjadi pantun Menggali informasi Membaca contoh cara mengembangkan puisi rakyat dari kata kunci Berdiskusi mengembangkan Mengomunikasikan hasil 2 jp Kegiatan pada bagian B ini bisa dirancang menjadi tiga pertemuan atau dua pertemuan. Buku siswa yang digunakan pada unit 5 bagian A. Latihan yang digunakan untuk mencapai indikator adalah latihan dan seterusnya. Tahap D Menyajikan Puisi rakyat dalam Bentuk Musikalisasi Puisi Rakyat dan Berbalas Pantun Bagian akhir konstruksi adalah berisi panduan, tugas, dan latihan menyusun puisi rakyat secara mandiri. Guru sebagai fasilitator. Tugas dan latihan bersifat otentik dan menarik. Tugas menulis puisi rakyat atau menyajikan secara lisan dipilih sesuai dengan konpuisi rakyat kehidupan siswa. Tugas menulis dilakukan secara bertahap mulai memilih ide, merencanakan kerangka, mengembangkan ide menjadi paragraf, menata paragraf menjadi sebuah puisi rakyat . Siswa berproses untuk mencipta puisi rakyat baik secara tulis maupun secara lisan. Secara tertulis siswa menghasilkan tulisan dalam bentuk puisi rakyat . Dalam bentuk lisan, siswa dapat menyajikan puisi rakyat dalam bentuk paparan lisan menggambarkan objek wisata bersamaan dengan penayangan video pemandangan alam. Panduan penilaian untuk self assessment juga disajikan dalam buku siswa untuk mengecek ketercapaian. Pada buku ini tahap ketiga . 98 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Bagian unit KD Kegiatan Waktu Bagian D konstruksi Mengamati masalah pada koran media massa Mempertanyakan langkah membuat puisi rakyat dengan mengamati objek tersebut Menggali informasi dari berbagai sumber langkah menulis puisi rakyat Latihan menyusun puisi rakyat berdasarkan objek yang ditentukan dipilih siswa dengan langkah yang ditemukan Menyajikan dalam bentuk musikalisasi syair gurindam 6 jp Mengamati contoh judul dan kerangka puisi rakyat deskripsi Latihan Membuat judul dan merancang kerangka puisi rakyat Menggali informasi Menacari data dari objek yang dipilih Mendata kata kunci Menalar Merangkai kata-kata kunci menjadi puis rakyat mencipta mengomunikaskan Mengamati contoh kesalahan pengembangan deskripsi isik dan perbaikannya Menanya Menggali informasi Menemukan kesalahan dari puisi rakyat yang ditulis Memperbaiki 99 Bahasa Indonesia Catatan Pada tiap akhir pelajaran siswa diwajibkan membaca puisi rakyat gurindam, syair, pantun minimal satu buah. Hasil bacaanmu tuangkan pada jurnal harian kamu membaca. Kamu bisa mencatatkan jam kamu membaca secara jujur. Jurnal membaca dicontohkan berikut. JURNAL MEMBACA Judul Buku Pengarang Terbitan Waktu baca tanggal ................ sampai ..................... Tanggal baca Ringkasan Isi Komentar 100 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Instrumen Penilaian Menulis Pantun Hal yang dinilai 4 3 2 1 • Tema berkaitan dengan hal-hal yang positif • Tema sesuai dengan yang ditentukan • Isi sampiran pantun tidak mencontoh yang pernah ada • Pola pengembangan larik tidak mencontoh yang ada bobot 1 Bagian sampiran pantun • Rima silang pada larik 1 dan 2 • Isi kalimat dalam sampiran logis • Struktur kalimat sesuai dengan kaidah • Tidak berkaitan langsung dengan isi pantun bobot 2 Bagian isi pantun • Rima silang pada larik 3 dan 4 • Isi kalimat logis • Struktur kalimat sesuai dengan kaidah • Tidak berkaitan langsung dengan isi sampiran bobot 2 Penskoran 4= jika terdapat semua unsur 3= jika terdapat 3 unsur 2= jika terdapat 2 unsur 1= jika terdapat 1 unsur Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100 Dibagi Skor Maksimal 101 Bahasa Indonesia Instrumen Penilaian Musikalisasi Syair dan Gurindam Hal yang dinilai 4 3 2 1 • Pilihan nada irama sesuai dengan isi syair pantun • Nada diciptakan secara orisinal mengadaptasi • Penampilan tim dalam melakukan musikalisasi • Volume suara memadai bobot 1 Penskoran 4= jika terdapat semua unsur 3= jika terdapat 3 unsur 2= jika terdapat 2 unsur 1= jika terdapat 1 unsur Skor akhir = Skor yang diperoleh x 100 Dibagi Skor Maksimal Releksi Perasaan • Pengalaman apa yang kamu dapatkan dalam proses pembelajaran hari ini? • Tulislah kesulitan yang kamu hadapi dalam membaca dan mencipta teks deskripsi. Sebutkan upaya apa yang bisa ditempuh untuk mengatasi kesulitanmu • Nilai-nilai kehidupan apa yang bisa kamu petik dalam proses pembelajaran hari ini • Berikan tanda centang  pada simbol di bawah ini yang paling mewakili perasaanmu setalah proses pembelajaran hari ini 102 Buku Guru Kelas VII SMPMTs Bahasa Indonesia Penghela Pengetahuan, Pendorong Kearifan, Perajut Persatua n “ ” 103 Bahasa Indonesia Bab CERITA FABEL CERITA MORAL 6 Mengapresiasi dan Mengkreasikan Fabel 1 Kompetensi Inti KI dan Kompetensi Dasar KD KOMPETENSI INTI 1 KOMPETENSI INTI 2 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli toleransi, gotong royong, santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KOMPETENSI INTI 3 KOMPETENSI INTI 4 Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret menggunakan, mengurai, merangkai, memodiikasi, dan membuat dan ranah abstrak menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandangteori. KOMPETENSI DASAR KI 3 KOMPETENSI DASAR KI 4 Mengidentiikasi informasi kabar, keperluan, permintaan, danatau permohonan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar. Menyimpulkan isi kabar, keperluan, permintaan, danatau permohonan surat pribadi dan surat dinas yang dibaca atau diperdengarkan. Menelaah unsur-unsur dan kebahasaan dari surat pribadi dan surat dinas yang dibaca dan didengar. Menulis surat pribadi dan dinas untuk kepentingan resmi dengan memperhatikan struktur teks, kebahasaan, dan isi. 104 Buku Guru Kelas VII SMPMTs 2 Indikator Indikator yang akan dicapai pada tiap bagian dicontohkan berikut. dapat dibuat indikator lain Bagian A Mengidentiikasi informasi tentang fabel legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar. Indikator • menyimpulkan ciri unsur cerita fabel pada teks yang dibacadidengar. • Mendatar katakalimat sebagai ciri cerita fabel pada teks yang dibaca didengar. Bagian B Menceritakan kembali isi fabel legenda daerah setempat Indikator • Mengurutkan isi cerita fabel • Menceritakan kembali isi fabel secara lisan Bagian C Menelaah struktur dan kebahasaan fabel legenda daerah setempat yang dibaca dan didengar.
Programmedia dibuat dengan rancangan yang sistematis melalui berbagai langkah pengembangan yang melibatkan berbagai tenaga terampil dan ahli, diharapkan program yang dihasilkan dapat merupakan program media yang efektif. tugas dan jenis pembelajaran isi pelajaran beragam dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan

menelaah beragam pola pengembangan pantun1. menelaah beragam pola pengembangan pantun2. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun3. Menelaah beragam pola pengembangan pantun4. menelaah beragam pola pengembangan pantun 5. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss6. menelaah beragam pola pengembangan pantun7. Jelaskan struktur teks yang digunakan untuk menelaah beragam pola pengembangan pantun​8. Cara menelaah beragam pola pengembangan pantun9. Apa isi dari menelaah beragam pola pengembangan pantun,gurindam,dan syair? Jawabannya semuanya ya.. 10. Menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 611. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss12. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun13. Menelaah beragam pola pengembangan pantun dan kebahasaannya14. menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 4 15. Menelaah beragam pola pengembangan pantunPola 5 1. menelaah beragam pola pengembangan pantun Pantun biasanya menggunakan pola a a a a, a b a b, dan a a b b. Pantun terdiri dari 2 bagian yaitu sampiran dan isi. 2. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun Caranya menjawab seperti ini contohnyapantun pola penyajian pantun dua larik sampiran dua larik larik larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi 3 dan pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak tersebut menggunakan rima a-a-a-a bukan 1 dan 2 merupakan kalimat berdiri 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau,pada larik 3 dan 4 merupakan 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk 3. Menelaah beragam pola pengembangan pantun 1. Menelaah Beragam Pola Pengembangan PantunBacalah pantun berikut Pola 1Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan;Kalau kita tidak mau bertanya, Tidak bisa mencapai semuaharapan. Pola 2Penghasil batik di Yogyakarta, Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit 3 Membeli buku di daerah pecinanMembeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaanHindari menyia-nyiakan waktu Pola 4Beli masi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak MamatSebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepatPola15 Di Bengkulu tumbuh bunga ralesiaBunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam IndonesiaMarilah kita jaga agar lestari Pola 6Fatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira 4. menelaah beragam pola pengembangan pantun Menelaah beragam pola pengembangan pantun yaituPantun 1Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan;Kalau kita tidak mau bertanya,Tidak bisa mencapai semua harapanStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah jangan. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukPantun 2Penghasil batik di Yogyakarta,Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita,Hendaklah mau sedikit penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukPantun 3Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaanHindari menyia-nyiakan waktuStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah janganlah. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat LARANGAN dengan pola hubungan sebab JANGANLAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalPantun 4Beli masi ke tempat Mbak LuluBeli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahuluDemi keputusan yang tepatStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan syarat SEBAIKNYA, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalPantun 5Di Bengkulu tumbuh bunga raflesiaBunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestariStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SERU dengan pola hubungan ajakan MARILAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalPantun 6Fatamorgana ternyata semuNamun indahnya tiada terkiraPatuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsaraStruktur penyajian pantun adalah dua larik sampiran dan dua larik isi larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan tujuan AGAR, pada larik 3 dan larik 4 merupakan 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk-Detil JawabanKelas VIIPelajaran Bahasa Indonesia Bab Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi Rakyat Bab 5Kode kunci Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun 5. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss Pelajaran Bahasa Indonesia Kata kunci Puisi rakyat, Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantunkelas SMP VIIKategori Bab V Mewarisi Nilai Luhur dan Mengkreasikan Puisi RakyatPembahasanpantun 1Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan;Kalau kita tidak mau bertanya,Tidak bisa mencapai semua harapan- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah jangan. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukpantun 2Penghasil batik di Yogyakarta,Penghasil ulos Sumatera Utara;Kalau kamu memiliki cita-cita,Hendaklah mau sedikit Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemukpantun 3Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaanHindari menyia-nyiakan waktu- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah janganlah. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat LARANGAN dengan pola hubungan sebab JANGANLAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalpantun 4Beli masi ke tempat Mbak LuluBeli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahuluDemi keputusan yang tepat- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan syarat SEBAIKNYA, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalpantun 5Di Bengkulu tumbuh bunga raflesiaBunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SERU dengan pola hubungan ajakan MARILAH, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan dua kalimat tunggalpantun 6Fatamorgana ternyata semuNamun indahnya tiada terkiraPatuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsara- Struktur penyajian pantun = dua larik sampiran dan dua larik isi Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. - Makna atau isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat berita. - Larik 1 dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. - Larik 3 dan 4 merupakan kalimat SARAN dengan pola hubungan tujuan AGAR, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . - Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk 6. menelaah beragam pola pengembangan pantun A-b-a-bNd tau gak sihh 7. Jelaskan struktur teks yang digunakan untuk menelaah beragam pola pengembangan pantun​Jawaban- satu bait terdiri dari 4 baris / satu baris / larik terdiri dari 8-12 suku kata, dengan 2-6 berpola 2 baris pertama sampiran, 2 baris akhir membantu! 8. Cara menelaah beragam pola pengembangan pantun Dengan cara meneliti jenis kalimat,kata penghubung,jenis kalimat majemuk,jumlah larik,dll 9. Apa isi dari menelaah beragam pola pengembangan pantun,gurindam,dan syair? Jawabannya semuanya ya.. ingin tau jawabannya, klik link dibawah ini 10. Menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 6 Struktur penyajian larik merupakan sampiran dan dua larik merupakan larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi pada larik 3 dan 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak 1 dan 2 merupakan kalimat 1 dan 2 merupakan kalimat berdiri 3,4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau.Larik 3 dan 4 merupakan hasil / 3 dan 4 merupakan kalimat nilai moral yang disampaikan adalah patuhilah selalu nasihat ibumu agar hidupmu tidak sengsara 11. Menelaah beragam pola pengembangan pantun Tolong di jawab Pliiiiiiisss 1. pola a-b-a-b2. pola a-a-a-a3. pola a-a-b-b4. pola a-b-b-a 12. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun Ya dengan cara menggunakan bahasa yg tidak berlebihan,menggunakan perasaan, memberi nasihat pendidikan dan agama, sindiran, melepas rindu dan kasih sayang, menyatakan penghargaan\ terima kasih, sosialisasi dan hiburan 13. Menelaah beragam pola pengembangan pantun dan kebahasaannya harus berani dalam bertanya kepada seseorang,jika kita tidak bertanya maka kita akn tersesat atau tidak tau saya membantu *_* 14. menelaah beragam pola pengembangan pantun pola 4 Ciri Khas Pantun adalah berpola a-b-ab, jadi pola pada pantun itu adalah a-b-a-ba-b-a-bsemoga membantuyahhhh 15. Menelaah beragam pola pengembangan pantunPola 5 Maaf saya gak bisa jawab

Puisidapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik. Fiksi atau prosa naratif terbagi atas tiga genre, yakni novel atau roman, cerita pendek (cerpen), dan novelet (novel "pendek"). Drama adalah karya sastra yang mengungkapkan cerita melalui dialog-dialog para tokohnya.
179 Bahasa Indonesia C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat Setelah membaca dan memahami pada bagian ini kamu akan belajar menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa. 1. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun Bacalah pantun berikut Pola 1 Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan; Kalau kita tidak mau bertanya, Tidak bisa mencapai semua harapan. Pola 2 Penghasil batik di Yogyakarta, Penghasil ulos Sumatera Utara; Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit sengsara. Pola 3 Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaan Hindari menyia-nyiakan waktu Pola 4 Beli masi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat Pola15 Di Bengkulu tumbuh bunga ralesia Bunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari Pola 6 Fatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira Patuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsara Berdiskusilah untuk membuat pembahasan beberapa cara pengembangan isi pantun Jelaskan dengan contoh Lihat contoh berikut Di unduh dari 180 Kelas VII SMPMTs 2. Menelaah Struktur Pantun Bacalah pantun berikut Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang lain Contoh telaah Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk. Kegiatan Berhitunglah 1 sampai 6 Tiap siswa menelaah pantun sesuai dengan nomor yang diterima Lakukan seperti yang dicontohkan 3. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam Bacalah gurindam berikut Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup berantakan Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan bakti Di unduh dari 181 Bahasa Indonesia Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali muda Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berharga Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacu Lestarikan alam kita sebelum alam menjadi murka Belajarlah demi masa depan Untuk mencapai semua harapan Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahaga Apabila mulut terkunci rapat Hilanglah semua bentuk maksiat Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehat Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rata Jika hendak hidup bahagia Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia Barang siapa tidak takut tuhan Hidupnya tidak akan bertahan Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga nanti Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati cantik Di unduh dari 182 Kelas VII SMPMTs Kegiatan Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian, jenis kalimat yang digunakan, dan hubungan isi antarlarik. Lakukan seperti contoh berikut Contoh menelaah gurindam Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Penelaahan Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat larik 1 apabila ... dan pada larik 2 kondisi keaadaan jika syarat dilakukan. 4. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair
3 Melengkapi puisi rakyat (pantun) sesuai struktur dan kaidah bahasa serta menelaahnya 4. Memvariasikan beragam pola pengembangan puisi rakyat berupa pantun 5. Mengomentari puisi rakyat dari segi struktur dan bahasa 6. Memperbaiki kesalahan dari segi isi, syarat pantun, penggunaan kata, kalimat, ejaan dan tanda baca 1 JP 4.1

179 Bahasa Indonesia C. Menelaah Struktur dan Kebahasaan pada Puisi Rakyat Setelah membaca dan memahami pada bagian ini kamu akan belajar menelaah puisi rakyat dari segi bentuk dan bahasa. 1. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun Bacalah pantun berikut Pola 1 Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan; Kalau kita tidak mau bertanya, Tidak bisa mencapai semua harapan. Pola 2 Penghasil batik di Yogyakarta, Penghasil ulos Sumatera Utara; Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit sengsara. Pola 3 Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaan Hindari menyia-nyiakan waktu Pola 4 Beli masi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat Pola15 Di Bengkulu tumbuh bunga ralesia Bunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestari Pola 6 Fatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira Patuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsara Berdiskusilah untuk membuat pembahasan beberapa cara pengembangan isi pantun Jelaskan dengan contoh Lihat contoh berikut 180 Kelas VII SMPMTs 2. Menelaah Struktur Pantun Bacalah pantun berikut Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang lain Contoh telaah Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk. Kegiatan Berhitunglah 1 sampai 6 Tiap siswa menelaah pantun sesuai dengan nomor yang diterima Lakukan seperti yang dicontohkan 3. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam Bacalah gurindam berikut Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup berantakan Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan bakti 181 Bahasa Indonesia Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali muda Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berharga Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacu Lestarikan alam kita sebelum alam menjadi murka Belajarlah demi masa depan Untuk mencapai semua harapan Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahaga Apabila mulut terkunci rapat Hilanglah semua bentuk maksiat Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehat Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rata Jika hendak hidup bahagia Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia Barang siapa tidak takut tuhan Hidupnya tidak akan bertahan Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga nanti Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati cantik 182 Kelas VII SMPMTs Kegiatan Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian, jenis kalimat yang digunakan, dan hubungan isi antarlarik. Lakukan seperti contoh berikut Contoh menelaah gurindam Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Penelaahan Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat larik 1 apabila ... dan pada larik 2 kondisi keaadaan jika syarat dilakukan. 4. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair

Ilmupendidikan adalah ilmu yg mempelajari serta memproses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, pembuatan mendidik. Definisi yang terpenting : Meningkatkan pengetahuan, pengertian, kesadaran, dan toleransi; Meningkatkan "questioning skills" dan kemampuan menganalisakan sesuatu
180 Kelas VII SMPMTs 2. Menelaah Struktur Pantun Bacalah pantun berikut Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang lain Contoh telaah Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk. Kegiatan Berhitunglah 1 sampai 6 Tiap siswa menelaah pantun sesuai dengan nomor yang diterima Lakukan seperti yang dicontohkan 3. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam Bacalah gurindam berikut Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup berantakan Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan bakti 181 Bahasa Indonesia Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali muda Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berharga Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacu Lestarikan alam kita sebelum alam menjadi murka Belajarlah demi masa depan Untuk mencapai semua harapan Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahaga Apabila mulut terkunci rapat Hilanglah semua bentuk maksiat Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehat Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rata Jika hendak hidup bahagia Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia Barang siapa tidak takut tuhan Hidupnya tidak akan bertahan Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga nanti Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati cantik
Pantunmerupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai parikan . Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), ber sajak akhir dengan pola a-b-a-b (tidak boleh a-a-a-a, a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan

Struktur teks Bagian-bagian sebuah teks yang mencirikan suatu teks. Aspek kebahasaan merupakan sarana dalam berkomunikasi atau berinteraksi satu individu dengan individu lainnya atau suatu kelompok dengan kelompok lainnya, untuk menyampaikan atau menerima suatu informasi Puisi Rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Puisi rakyat berisi nilai-nilai yang berkembang dalam kehidupan masyarakat. Termasuk puisi rakyat adalah puisi lama yang berisi pesan-pesan dan nilai- nilai warisan leluhur bangsa Indonesia. Berikut ini adalah telaah struktur dan kebahasaan pada puisi rakyat. 1. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun Pola 1Pola 2 Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan; Kalau kita tidak mau bertanya, Tidak bisa mencapai semua batik di Yogyakarta, Penghasil ulos Sumatera Utara; Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit sengsara. Pola 3Pola 4 Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaan Hindari menyia-nyiakan waktuBeli masi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat Pola 5Pola 6 Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Bunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestariFatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira Patuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsara 2. Menelaah Struktur Pantun Ada beberapa aspek yang perlu dipahami untuk memudahkan kita dalam pemahaman struktur kebahasaan pada puisi rakyat tersebut. Aspek-aspek yang dimaksud seperti kalimat perintah,kalimat ajakan, kalimat seru,dan kalimat larangan. Kalimat Perintah. Kalimat perintah adalah kalimat yang berisi atau bermaksud memberi perintah atau suruhan. Contoh Buanglah sampah pada tempatnya Kalimat saran. Kalimat saran adalah kalimat yang berisi tentang saran kepada orang lain untuk kebaikan orang lain sebaiknya, seyogyanya. Contoh Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepat Kalimat ajakan. Kalimat ajakan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada orang lain untuk melakukan suatu perbuatan ayo dan mari. Contoh Marilah kita jaga agar lestari Kalimat seru Kalimat seru adalah kalimat yang mengungkapkan rasa hati, seperti kagum, heran, senang, dan sedih alangkah, betapa, dan bukan main. Contoh Alangkah indahnya alam Indonesia ini. Wahai, pemuda Indonesia teruslah berjuang melestarikan budaya kita. Kalimat larangan. Kalimat larangan adalah kalimat yang berisi larangan agar orang lain tidak melakukan kegiatan jangan, hidari. Contoh Janganlah berprasangka buruk kepada sesama Kalimat Tunggal dan Kalimat Majemuk Kalimat tunggal adalah kalimat yang memiliki satu subjek dan satu predikat. Contoh Pagi-pagi saya sarapan. Kalimat majemuk. Kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek atau predikat. Kalimat majemuk terjadi dari penggabungan dua kalimat dasar atau lebih. Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang terjadi dari beberapa kalimat tunggal yang kedudukannya tidak setara/sederajat. Kalimat majemuk hubungan syarat. Ditandai dengan jika, seandainya, asalkan,apabila, andaikan Contoh Jika hidup bermalas-malasan, masa depan tak tentu arah. Kalimat majemuk hubungan tujuan. Ditandai dengan agar, supaya, biar. Contoh Agar hidup tercapai tujuan, hendaklah pemuda rajin belajar. Kalimat majemuk konsensip. Ditandai dengan walaupun, meskipun, biarpun, kendatipun, sungguh pun Contoh Walaupun belajar banyak godaan, tetaplah teguh mencapai harapan. Kalimat majemuk hubungan penyebaban. Ditandai dengan sebab, karena, oleh karena Contoh Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan sahabat. Hari ini aku bersedih karena berpisah dengan orang terkasih. Kalimat majemuk hubungan perbandingan. Ditandai dengan ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, lebih baik. Contoh Belajar di waktu kecil seperti melukis di atas batu. Kalimat majemuk hubungan akibat. Ditandai dengan sehingga, sampai-sampai, maka Contoh Dian belajar begitu keras sehingga dapat memenangi olimpiade itu. Kalimat majemuk hubungan cara. Contoh Dengan cara menjual koran, dia mendapatkan uang untuk hidup Dengan berpikir cermat generasi muda menggapai asa. Bacalah pantun berikut! Ambillah kapas menjadi benang Ambillah benang menjadi kain Kalau kamu ingin dikenang Berbuat baiklah dengan orang lain Contoh telaah Struktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi pantun. Dua larik pertama merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/ isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, pantun larik 1 dan larik 2 menggunakan kalimat perintah. Larik satu dan larik 2 merupakan kalimat berdiri sendiri. Larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan pola hubungan syarat kalau, pada larik 3 dan larik 4 merupakan hasil . Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk. Pola 1Telaah Buanglah sampah pada tempatnya, Jangan membuang di tengah jalan; Kalau kita tidak mau bertanya, Tidak bisa mencapai semua pantun diatas terdapat 2 larik sampiran dan 2 larik isi. Larik 1 dan 2 merupakan sampiran,sedangkan larik 3 dan 4 merupakan isi. Bersajak akhiran a-b-a-b. Pantun larik pertama buanglah merupakan kalimat perintah Pantun larik kedua merupakan kalimat larangan jangan. Pantun larik ketiga merupakan kata penghubung syarat kalau. Sedangkan pada larik keempat merupakan akibat /jawaban dari larik ketiga. Pola 2Telaah Penghasil batik di Yogyakarta, Penghasil ulos Sumatera Utara; Kalau kamu memiliki cita-cita, Hendaklah mau sedikit sengsaraStruktur penyajian pantun dua larik sampiran dan dua larik isi. Larik 1 dan 2 merupakan pengantar untuk masuk pada isi larik 3 dan 4. Makna/isi pada larik 1 dan 2 dengan larik 3 dan 4 tidak berhubungan. Pantun tersebut bersajak a-a-a-a. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan hubungan syarat. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk Pola 3Telaah Membeli buku di daerah pecinan Membeli buku lebih dari satu Janganlah menunda pekerjaan Hindari menyia-nyiakan waktuPenyajian pantun dengan dua larik sampiran 1 dan 2 dan dua larik isi 3 dan 4 . Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat larangan dengan pola hubungan cara. Pola 4Telaah Beli nasi ke tempat Mbak Lulu Beli pensil ke toko Cak Mamat Sebaiknya kau pikir dahulu Demi keputusan yang tepatPenyajian pantun dengan dua larik sampiran 1 dan 2 dan dua larik isi 3 dan 4 . Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat saran dengan hubungan akibat. Pola 5Telaah Di Bengkulu tumbuh bunga raflesia Bunga unik tanpa duri Alangkah indahnya alam Indonesia Marilah kita jaga agar lestariPenyajian pantun dengan dua larik sampiran 1 dan 2 dan dua larik isi 3 dan 4 . Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat seru alangkah dan kalimat ajakan marilah. Pola 6Telaah Fatamorgana ternyata semu Namun indahnya tiada terkira Patuhilah selalu nasihat ibumu Agar hidupmu tidak sengsaraPenyajian pantun dengan dua larik sampiran 1 dan 2 dan dua larik isi 3 dan 4 . Makna isi pada larik sampiran dan larik isi tidak berhubungan. Pantun bersajak a-b-a-b. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan larik 1 dan 2 merupakan kalimat berita dan pada larik 3 dan 4 merupakan kalimat perintah patuhilah dengan hubungan akibat. Larik 3 dan 4 merupakan satu kalimat majemuk 3. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam Kata penghubung yang sering digunakan pada puisi rakyat Kata penghubung tujuan. Merupakan kata penghubung modalitas yang menjelaskan maksud dan tujuan suatu acara atau tindakan supaya, untuk, agar, dan guna. Kata penghubung sebab kausal. Menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab tertentu sebab, sebab itu, karena, dan oleh karena itu. Kata penghubung akibat. Konjungsi yang menggambarkan suatu peristiwa atau tindakan terjadi atas sebab peristiwa lain. Konjungsi yang dipakai adalah sehingga, sampai, dan akibatnya. Kata penghubung syarat. Konjungsi syarat yang menjelaskan suau hal bias terpenuhi apabila syarat yang ada dipenuhi, atau dijalankan. Contoh kata yang digunakan adalah jika, jikalau, apabila, asalkan, kalau, dan bilamana. Bacalah gurindam berikut! Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup berantakan Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalan Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan bakti Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali muda Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berharga Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacu Lestarikan alam kita sebelum alam menjadi murka Belajarlah demi masa depan Untuk mencapai semua harapan Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahaga Apabila mulut terkunci rapat Hilanglah semua bentuk maksiat Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehat Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rata Jika hendak hidup bahagia Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia Barang siapa tidak takut tuhan Hidupnya tidak akan bertahan Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga nanti Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati cantik Telaahlah gurindam di atas dari segi struktur penyajian, jenis kalimat yang digunakan, dan hubungan isi antarlarik. Lakukan seperti contoh berikut! Contoh menelaah gurindam Apabila kelakuan baik berbudi Hidup menjadi indah tak akan merugi Contoh Telaah Struktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat larik 1 apabila ... dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 2Telaah Dengan orang tua jangan pernah melawan Kalau tidak mau hidup berantakanStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat agar terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat kalau dan pada larik 2 keadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 3Telaah Jagalah hati jagalah lisan Agar kau tidak hidup dalam penyesalanStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan tujuan dari keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan tujuan agar dan pada larik 2 adalah tujuan Gurindam 4Telaah Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati Itulah cara menunjukan baktiStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 5Telaah Belajar janganlah ditunda-tunda Karena kamu tidak akan kembali mudaStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan sebab terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sebab-akibat karena larik 1 adalah sebab dan larik 2 adalah akibat. Gurindam 6Telaah Jika kamu terus menunda Hilanglah sudah kesempatan berhargaStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat jika dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 7Telaah Masa lalu biarlah berlalu Masa depan teruslah kau pacuStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 8Telaah Lestarikan alam kita sebelum alam menjadi murkaStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan sebab terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sebab-akibat larik 1 adalah sebab dan larik 2 adalah akibat. Gurindam 9Telaah Belajarlah demi masa depan Untuk mencapai semua harapanStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 2 merupakan sasaran terjadinya dari larik 1. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sasaran untuk larik 2 adalah sasaran dari larik 1. Gurindam 10Telaah Apabila mata terjaga Hilanglah semua dahagaStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat apabila dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 11Telaah Apabila mulut terkunci rapat Hilanglah semua bentuk maksiatStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat apabila dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 12Telaah Apabila tangan tidak terikat rapat Hilanglah semua akal sehatStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat apabila dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 13Telaah Jika hendak menggapai cita-cita Bekerjalah lebih dari rata-rataStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat jika dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 14Telaah Jika hendak hidup bahagia Jangan penah melakukan perbuatan sia-siaStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat jika dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 15Telaah Barang siapa tidak takut tuhan Hidupnya tidak akan bertahanStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan sebab terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan sebab-akibat larik 1 adalah sebab dan larik 2 adalah akibat Gurindam 16Telaah Apabila dengki sudah merasuki hati Tak akan pernah hilang hingga nantiStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat apabila dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. Gurindam 17Telaah Apabila hidup selalu berbuat baik Tanda dirinya berhati cantikStruktur penyajian gurindam dua larik merupakan isi yang berhubungan. Larik 1 merupakan syarat terjadinya keadaan pada larik 2. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan, gurindam tersebut menggunakan kalimat dengan pola hubungan syarat apabila dan pada larik 2 kondisi/ keaadaan jika syarat dilakukan. 4. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada Syair Syair Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu itu Wahai muda, kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmu Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Contoh Hai muda arif budiman Hasilkan kemudi dengan pedoman Alat perahumu jua kerjakan Itulah jalan membetuli insan Contoh Telaah Struktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa menggunakan kata seru Hai .... Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan akibat yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata yang digunakan pada syair tersebut merupakan kata bersifat simbolik dan ungkapan lama. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam. Bait 1Telaah Perteguh jua alat perahumu Hasilkan bekal air dan kayu Dayung pengayuh taruh di situ Supaya laju perahumu ituStruktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1, 2, dan 3 menggunakan kalimat perintah Perteguh..... Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan tujuan yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 1, 2 dan 3. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam. Bait 2Telaah Wahai muda, kenali dirimu Ialah perahu tamsil hidupmu Tiadalah berapa lama hidupmu Ke akhirat jua kekal hidupmuStruktur penyajian syair satu bait terdiri atas 4 larik. Pola rima sama a-a-a-a. Keempat larik syair merupakan isi dan terkait dengan bait-bait yang lain. Ditinjau dari jenis kalimat yang digunakan syair tersebut larik 1 menggunakan kalimat untuk menyapa menggunakan kata seru Wahai .... Larik larik 2 dan 3 merupakan kalimat perintah kepada generasi muda yang disapa pada larik 1. Larik 4 pada kutipan syair tersebut merupakan tujusn yang akan ditemui jika melakukan apa yang diperintahkan pada larik 2 dan 3. Pilihan kata sangat indah dengan makna yang dalam.

  • Жօኆост псовриጅаζу ኂաря
  • Нማኯխ ዠхиፃ
    • ሓгеςасаպэ уδεсноፏա ֆէ
    • Ношኚዧуκе ձխтрፓтву
ofocz3.
  • 255zcpcdk0.pages.dev/129
  • 255zcpcdk0.pages.dev/275
  • 255zcpcdk0.pages.dev/358
  • 255zcpcdk0.pages.dev/383
  • 255zcpcdk0.pages.dev/42
  • 255zcpcdk0.pages.dev/45
  • 255zcpcdk0.pages.dev/359
  • 255zcpcdk0.pages.dev/349
  • menelaah beragam pola pengembangan pantun