Ketikakita berbicara tentang sifat, kita harus menyebutkan sifat fisik dan kimia. Sifat fisika pada alkana:-Titik didih dan lebur : Titik didih adalah suhu di mana zat berubah dari cair menjadi gas, dan titik lebur adalah suhu di mana materi, atau zat berubah keadaan, dalam hal ini, mereka pergi dari padat ke cair. Dalam kasus alkana, titik suhu ini meningkat seiring dengan bertambahnya
Eter memiliki sifat cairan mudah menguap dan mudah terbakar, titik didihnya lebih rendah daripada alkohol dengan massa molekul relatif sama, sedikit larut dalam air, bersifat anestetik, pada umumnya kurang reaktif dibandingkan alkohol. Eter adalah senyawa turunan alkana dengan rumus umum yang memiliki gugus fungsi , sehingga dapat dituliskan . Gugus fungsi tersebut menjadi penentu sifat senyawa tersebut, baik sifat fisika maupun sifat kimia. Secara umum, sifat eter adalah sebagai berikut Merupakan cairan yang mudah menguap dan mudah terbakar. Titik didihnya lebih rendah daripada alkohol dengan massa molekul relatif sama. Sedikit larut dalam air. Bersifat anestetik. Bereaksi dengan HX dalam suasana asam menghasilkan alkohol dan haloalkana. Bereaksi dengan HX menghasilkan dua mol haloalkana dan air. Bereaksi dengan menghasilkan dua haloalkana R-X dan . Eter mudah menguap, lebih mudah menguap daripada alkohol. Pengisapan uap eter yang tetus-menerus dapat menyebabkan pingsan. Oleh karena itu, eter digunakan untuk obat bius. Di samping itu, eter banyak digunakan sebagai pelarut dan pengekstraksi.
Zatmula-mula disebut peraksi dan zat yang terbentuk disebut hasil reaksi. Stokiometri (stoichion=unsure,metron=pengukuran) adalah cabang fisika yang mempelajari perbandingan massa unsur dalam senyawa dan perhitungan variabel yang langsung berhubungan dengan susunan dan reaksi fisika. Penelitian yang cermat terhadap pereaksi dan hasil reaksi telah melahirkan hukum-hukum dasar kimia yang Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan istilah petroleum. Namun, pernahkah Anda mendengar terkait petroleum eter? Cairan ini dapat dengan mudah Anda temui pada laboratorium kimia sebagai zat pelarut. Oleh karenanya, biasanya kemasannya memiliki deskripsi yang menjelaskan rentang didih, mulai dari 30–50 °C, 40–60 °C, 50–70 °C, 60–80 °C, dan seterusnya. Hal ini memudahkan para pemasok untuk mengetahui seberapa kuat penguapan dan residu dari proses produksinya. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas serba-serbi petroleum eter. Mulai dari pengertian, struktur pembentuk, rumus kimia, perbedaannya dengan eter, fungsi, kegunaan, hingga efek sampingnya. Yuk, simak tulisannya di bawah ini! Apa Itu Petroleum Eter? Petroleum eter adalah bagian dari hidrokarbon cair yang mudah menguap, mudah terbakar, dan tidak berwarna. Terkadang orang-orang menyebutnya sebagai benzin, benzine, petroleum benzine, canadol, light ligroin, dan skellysolve. Rumus kimia-nya adalah C6H14 dengan titik didih sebesar 30 hingga 70° C. Ia terdiri dari hidrokarbon alifatik yang mengubah menguap serta pentana dan isoheksana. Fraksi minyak bumi yang berupa petroleum eter umumnya digunakan untuk pelarut atau bahan untuk pembersih. Walaupun berfungsi sebagai pelarut, densitasnya lebih rendah dari massa jenis air sehingga sulit larut dalam air dan cenderung mengapung. Proses pembuatannya melalui penyulingan minyak bumi. Beberapa bagian dari distilat yang merupakan perantara antara nafta yang lebih ringan dengan minyak tanah yang lebih berat. Massa jenis molekul ini berkisar antara 0,6 hingga 0,8, namun semua tergantung pada komposisinya. Campuran molekul ini dapat terdegradasi secara cepat pada media manapun. Di udara, mereka bereaksi dengan radikal hidroksil melalui proses fotokimia dengan perkiraan waktu 3-8 hari. Di tanah, mereka memiliki mobilitas tinggi sehingga penguapan diperkirakan akan berlangsung dengan signifikan. Waktu volatilisasi pada air akan berbeda tergantung tempatnya. Di sungai, karena terdapat arus maka hanya membutuhkan kurang lebih 1 jam. Sementara, di danau bisa mencapai 4 hari. Sementara, campuran petroleum eter tidak larut dalam air dan hidrolisis diperkirakan tidak signifikan. Baca Juga Berkenalan dengan Bahan Bakar Fosil Pengertian Hingga Keuntungan Perbedaan Eter dan Petroleum Eter Jangan samakan benzine dengan benzena. Benzine adalah campuran alkana, seperti pentana, heksana, dan heptana. Sementara, benzena adalah petroleum eter C6H14 yang terdiri dari siklik dan hidrokarbon aromatik. Demikian juga petroleum eter adalah molekul. Ia tidak bisa disamakan dengan senyawa organik yang disebut eter. Oleh karena itu, perbedaan utama antara eter dan petroleum eter adalah bahwa eter terdiri dari atom karbon, hidrogen, dan oksigen dengan ikatan –O- eter, sedangkan petroleum eter adalah campuran senyawa hidrokarbon. Di sisi lain, keduanya sangat berbeda dari segi produksinya. Petroleum eter adalah produk dari proses pemurnian minyak bumi, sementara eter diproduksi melalui dehidrasi alkohol antarmolekul. Menurut ketika mempertimbangkan kelarutan dalam air, beberapa molekul eter dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air dan larut dalam air. Sedangkan, senyawa hidrokarbon ini tidak bisa membentuk ikatan hidrogen dan tidak larut dalam air. Baca Juga Mengenal Istilah Refinery Pemurnian dalam Industri Perminyakan Manfaat Petroleum Eter dan Kegunaannya Setelah memahami bagaimana gambaran umum dari molekul yang satu ini, Anda juga perlu mengerti pemanfaatannya di kehidupan sehari-hari dan bagi industri. Berikut penjelasannya 1. Petroleum Petroleum eter banyak digunakan oleh perusahaan farmasi dan dalam proses manufaktur. Ia diproduksi menjadi obat inhalansia yang terdiri dari hidrokarbon ringan. Ekstraksi bagian udara dari ageratum conyzoides dalam molekul ini memainkan peran penting untuk isolasi stigmasterol dan beta sitosterol. 2. Zat Pembersih Untuk membersihkan lensa mikroskop atau permukaan optis, tentu memerlukan bahan yang tidak sembarangan. Salah satunya dengan mencampurkan bahan petroleum eter dan 2-propanol. Anda hanya perlu mengusapkannya dengan tisu pembersih lensa, kertas yang menyerap carian, atau kapas medis. 3. Pelarut Non-Polar Molekul ini memiliki kegunaan sebagai pelarut non-polar untuk lemak, minyak, varnish, dan karet. Biayanya cenderung lebih rendah daripada pelarut organik lainnya. Molekul ini umumnya melarutkan lebih banyak lipid non-polar daripada dietil eter dan memiliki potensi yang lebih kecil untuk pembentukan peroksida. Baca Juga Minyak Tanah Sebagai Bahan Bakar Kompor sampai Pesawat Jet Walaupun memiliki kegunaan yang bermanfaat bagi industri, manusia juga tetap akan terancam jika terpapar oleh molekul ini. Ia dapat menyebabkan rasa kantuk dan pusing jika terhirup. Dalam dosis yang lebih tinggi, ia dapat mengganggu konsentrasi sehingga menyebabkan depresi sistem saraf pusat, dan kehilangan kesadaran. Gejala konsumsi mungkin termasuk mual, muntah, serta gejala pusing, kantuk dan depresi sistem saraf pusat. Apabila hal ini terjadi, maka senyawa tersebut dapat tersedot ke paru-paru, dan mengakibatkan risiko pneumonitis kimia. Baca Juga Gas Metana Berbahaya atau Bermanfaat? Kesimpulan Petroleum eter atau C6H14 merupakan salah satu fraksi dari minyak bumi. Molekul ini berbentuk cairan tanpa warna yang berasal dari penyulingan. Tentunya, ia berbeda dengan zat kimia lain seperti eter ataupun benzena. Kegunaannya mudah kita temukan pada laboratorium maupun industri sebagai bahan pelarut atau pembersih. Walaupun begitu, paparannya juga berefek buruk bagi manusia. Sehingga, kita harus waspada ketika berhadapan cairan ini. Solar Industri menjadi supplier resmi Pertamina dengan menyediakan pembelian Bio Solar B30 dan Marine Fuel Oil MFO non-subsidi. Silakan kunjungi laman kami untuk mendapatkan harga khusus dari tim kami.
Eteradalah senyawa turunan alkana dengan rumus umum yang memiliki gugus fungsi , sehingga dapat dituliskan . Gugus fungsi tersebut menjadi penentu sifat senyawa tersebut, baik sifat fisika maupun sifat kimia. Secara umum, sifat eter adalah sebagai berikut: Merupakan cairan yang mudah menguap dan mudah terbakar.
Pengertian Eter Eter adalah nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R’. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air HOH, maka eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air. Eter dapat digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris. Kalau dalam rumus umum eter R = R’, maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik. Tetapi bila R ≠ R’, dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai gugus alkil R terdapat pula eter yang mengandung gugus aril Ar yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Ar’ atau Ar-O-R. Di antara eter dan alkohol terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di antara eter dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH. Perbedaan gugus fungsi tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat fisika dan kimia pada eter dan alkohol. Struktur Eter Eter mempunyai rantai C-O-C yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5º dan jarak antara atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil. Ikatan oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen adalah sp3. Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan hidrogen alfa golongan karbonil seperti aldehida dan keton. Manfaat Eter Penggunaan senyawa eter dalam kehidupan sehari-hari adalah Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi bius. Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk menghidupkan mesin yang tak mau menyala. Bahkan eter juga digunakan sebagai tambahan bahan bakar sehingga laju mesin lebih kencang. Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang banyak digunakan. mempunyaisifat fisik yg sama: eter, kloroform,nitrogen oksida, dpt menimbulkan efek narkosis (anestesi sistemik). Ini menunjukkan bhw sifat fisikokimia lebih berperan Dari data percobaan, diketahui bahwa efek anestesi akan segera terjadi dan dipertahankan pada tingkat yg sama asalkan ada cadangan obat dalam cairan tubuh.
Di dalam artikel kali ini, terdapat penjelasan lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, pembuatan/sintesis dan kegunaan senyawa alkohol. Alkohol adalah salah satu senyawa turunan alkana dimana satu atom H pada alkana diganti oleh gugus hidroksil - OH pada alkohol. Materi ini diajarkan pada mata pelajaran kimia kelas 12 SMA bab Senyawa Turunan Fisika dan Kimia, Pembuatan dan Kegunaan Senyawa AlkoholSifat Fisika dan Kimia AlkoholSifat Fisika AlkoholTitik DidihTitik didih alkohol lebih tinggi dibandingkan titik didih eter pada senyawa yang Mr nya sama. Mengapa demikian? Alkohol memiliki titik didih yang lebih tinggi eter disebabkan karena tiap molekul alkohol dapat membentuk ikatan hidrogen antar sesamanya. Lebih tepatnya, ikatan hidrogen pada senyawa alkohol terjadi antara atom oksigen dari gugus fungsi senyawa alkohol yang satu dengan atom hidrogen gugus fungsi senyawa alkohol yang lain. Sementara, tidak ada ikatan hidrogen pada antar sesama senyawa gambar di bawah ini yang menunjukkan ikatan hidrogen pada senyawa etanol. Titik didih alkohol berbanding lurus dengan massa molekul relatifnya Mr. Semakin besar Mr senyawa, maka titik didih senyawa alkohol akan semakin besar pula. Adanya cabang pada alkohol dapat menurunkan titik didihnya. Hal ini disebabkan karena cabang akan menghalangi terbentuknya ikatan hidrogen antar senyawa alkohol. Titik didih alkohol rantai lurus lebih tinggi dibandingkan alkohol yang bercabang, walaupun Mr senyawa titik didih n-pentanol yang merupakan alkohol rantai lurus = 138 degC. Sedangkan titik didih 2-metil-1-butanol yang memiliki satu cabang lebih rendah 129 degC. Padal kedua senyawa ini saling berisomer rumus molekulnya sama = Mr-nya sama. Keasaman AlkoholAlkohol bersifat asam lemah. Oleh sebab itulah alkohol dapat bereaksi dengan logam reaktif seperti natrium Na. Alkohol dapat dibedakan dengan eter isomernya dengan cara mereaksikan kedua senyawa dengan logam Na. Alkohol bereaksi dengan Na menghasilkan menghasilkan natrium alkanolat. Sementara eter tidak bereaksi dengan asam dari alkohol disebabkan karena gugus - OH dari senyawa tersebut bersifat polar. Adanya perbedaan keelktronegatifan antara O dan H membuat atom H dari gugus hidroksil ini mudah lepas. Oleh sebab itulah, alkohol juga dapat bertindak sebagai asam Bronsted - Lowry donor proton/H+.Kita tahu, berdasarkan posisi gugus - OH, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaitu alkohol primer, sekunder dan tersier. Urutan keasaman alkohol primer, sekunder dan tersier adalah menurun. alkohol primer adalah yang paling keasaman alkohol primer, sekunder dan tersieralkohol primer > alkohol sekunder > alkohol tersierKelarutan Alkohol Dalam AirAlkohol larut di dalam air disebabkan karena gugus - OHnya bersifat polar. Atom oksigen yang lebih elektronegatif dapat membentuk ikatan dengan atom hidrogen dari air. Karena merupakan senyawa turunan alkana, pada alkohol terdapat rantai karbon yang bersifat non polar. Panjang dari rantai karbon alkohol ini juga menentukan kelarutannya di dalam air. Semakin panjang rantai karbon alkohol, maka kelarutannya di dalam air menurun. Namun, dibandingkan alkana padanannya, alkohol jauh lebih larut di dalam dan etanol merupakan alkohol yang paling mudah larut di dalam air. Sedangkan, alkohol dengan rantai karbon lebih dari 7, tidak larut di dalam kelarutan alkohol primer, sekunder dan tersier adalah = alkohol primer Natrium alkoksida + H2Eter + Na ==> tidak bereaksiAlkohol bereaksi dengan logam Na menghasilkan senyawa garam natrium alkoksida yang larut di di dalam larutan dan gas hidrogen. Reaksi alkohol dengan logam Na mirip seperti reaksi air dengan logam Na. Hanya saja reaksi yang terjadi sedikit lebih adalah persamaan umum untuk reaksi alkohol dengan logam natrium2R - OH + 2Na ==> 2NaOR + H2Dibawah ini terdapat beberapa contoh reaksisenyawa alkohol dengan logam natriumReaksi metanol dengan logam Na2CH3OH + 2Na ==> 2CH3ONa + H2 Natrium MetoksidaReaksi etanol dengan logam Na2CH3CH2OH + 2Na ==> 2CH3CH2ONa + H2 Natrium EtoksidaReaksi etanol dengan logam Na2CH3CH2CH2OH + 2Na ==> 2CH3CH2CH2ONa + H2 Natrium PropoksidaGaram natrium alkoksida yang dihasilkan oleh reaksi antara logam Na dan alkohol dapat dipisahkan dengan metode penguapan menghasilkan kristal berwarna putih. Reaksi Esterifikasi AlkoholReaksi esterifikasi adalah reaksi pembentukan ester dan air dari alkohol dan asam karboksilat. Persamaan umum untuk reaksi esterifikasi alkohol adalahR - OH + R' - COOH R'COOR + H2OAlkohol Ester AirR pada reaksi diatas adalah alkil, boleh sama atau berbeda. Esterifikasi adalaj jenis reaksi dimana atom hidrogen dari gugus fungsi karboksil - COOH di ganti oleh gugus alkil dari alkohol. Reaksi esterifikasi alkohol berlangsung secara reversibel. Jika ester yang dihasilkan di reaksikan dengan air dihidrolisis, maka akan terbentuk kembali alkohol dan asam esterifikasi alkohol dan asam karboksilat biasanya dilakukan dengan bantuan pemanasan dan katalis seperti asam sulfat contoh, berikut adalah reaksi antara asam asetat dan etanolCH3COOH + CH3CH2OH CH3COOCH2CH3 + H2OAs. asetat Etanol Etil Etanoat Jadi, produk reaksi antara asam asetat dan etanol adalah ester dengan nama etil etanoat. Ingat ya, pada reaksi esterifikasi, atom H dari gugus - COOH asam karboksilat yang di ganti dengan alkil dari alkohol, bukan sebaliknya. Jadi, kamu harus hati=hati di bagian adalah 5 contoh reaksi esterifikasi senyawa alkohol lainnyaReaksi metanol dan asam metanoat menghasilkan metil metanoatCH3OH + HCOOH HCOOCH3 + H2OReaksi asam asetat dan metanol menghasilkan metil etanoatCH3COOH + CH3OH CH3COOCH3 + H2OReaksi asetat dan propnanol menghasilkan propil etanoatCH3COOH + CH3CH2CH2OH CH3COOCH2CH2CH3Reaksi etanol dengan asam metanoat menghasilkan etil etanoatCH3CH2OH + HCOOH HCOOCH2CH3Reaksi 2-propanol dengan asam asetat menghasilkan isopropil propanoatCH3CHCH3 + CH3COOH CH3CH2COOCH - CH3 OH CH3 Reaksi Oksidasi AlkoholReaksi oksidasi alkohol adalah jenis reaksi yang mengubah gugus fungsi - OH pada alkohol menjadi gugus fungsi lain seperti - CHO aldehid, - CO - keton atau - COOH asam karboksilat.Jadi, oksidasi alkohol dapat menghasilkan tiga jenis produk, tergantung pada jenis alkohol yang dioksidasi dan zat pengoksidasinya. Kalian tentu sudah mengetahui bahwa berdasarkan posisi gugus - OH, alkohol dibedakan menjadi tiga jenis yaituAlkohol primerAlkohol sekunderAlkohol tersierReaksi Oksidasi Alkohol PrimerAlkohol primer adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C primer. Reaksi oksidasi alkohol primer dapat menghasilkan aldehid atau asam karboksilat. Produk yang dibentuk tergantung pada jenis zat pengoksidasinya apakah zat tersebut pengoksidasi kuat atau bukan.Jika alkohol primer dioksidasi oleh zat-zat pengoksidasi seperti ion dikromat Cr2O7^2-, maka produk yang dihasilkan adalah aldehid,ContohTentukanlah produk oksidasi etanol dengan K2Cr2O7!PembahasanEtanol adalah alkohol primer dengan struktur CH3CH2 - OH. Karena zat pengoksidasi yang digunakan adalah K2Cr2O7 mengandung ion dikromat, maka produk oksidasi etanilnya adalah reaksi oksidasi etanol menjadi aldehid H O K2Cr2O7 CH3 - CH - O - H =======> CH3 - CH Etanol EtanalProduk oksidasi etanol dengan K2Cr2O7 adalah etanal/ alkohol primer dioksidasi oleh zat pengoksidasi yang lebih kuat seperti KMnO4, maka produk yang dihasilkan adalah asam karboksilat. Sebagai contoh, mari kita lihat produk oksidasi etanol oleh KMnO4 berikut H O KMnO4 CH3 - CH - O - H =======> CH3 - C- OH Etanol Asam Etanoat/AsetatProduk oksidasi alkohol dengan KMnO4 adalah asam asetat/asam Oksidasi Alkohol SekunderAlkohol sekunder adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C sekunder. Contoh alkohol sekunder adalah 2 propanol yang memiliki struktur sebagai berikutCH3 - CH - CH3 OHProduk oksidasi alkohol sekunder hanya menghasilkan satu jenis senyawa yaitu keton. Pada oksidasi alkohol sekunder, kita tidak perlu memusingkan jenis zat senyawa dengan struktur seperti di bawah oksidasi senyawa diatas adalah........?PembahasanSenyawa diatas adalah 2-propanol dan tergolong sebagai alkohol sekunder. Produk oksidasi alkohol sekunder adalah keton. Jadi, kita tinggal mengganti gugus - OH alkohol menjadi gugus - CO - reaksi oksidasi 2-propanol menjadi keton adalah sebagai berikut. [O]CH3 - CH - CH3 =======> CH3 - C - CH3 OH O 2-propanol 2-propnonNah, mudah bukan!Reaksi Oksidasi Alkohol TersierAlkohol tersier adalah alkohol yang gugus - OHnya terikat pada atom C tersier. Alkohol tersier tidak bisa dioksidasi. Jadi, tidak ada produk yang dihasilkan dari reaksi oksidasi alkohol oksidasi isobutanol adalah?PembahasanIsobutanol atau 2-metil-2-propanol adalah contoh alkohol tersier dengan struktur sebagai berikut. OH CH3 - C - CH3 CH3Oksidasi isobutanol tidak akan menghasilkan produk apapun. OH [O]CH3 - C - CH3 ======> tidak bereaksi CH3 Reaksi Dehidrasi Alkohol Dengan Asam Sulfat Reaksi dehidrasi adalah reaksi penarikan molekul air dari suatu senyawa. Apabila alkohol dipanaskan dengan larutan asam kuat akan terjadi reaksi dehidrasi menghasilkan produk berupa alkena dan air. Aam sulfat berfungsi sebagai zat pengoksidasi pada reaksi dehidrasi alkohol karena asam sulfat adalah zat pengoksidasi yang kuat. Contoh reaksi Reaksi dehidrasi propanol dengan asam sulfat H2SO4 CH3-CH2-CH2OH =====> CH3 - CH = CH2 + H2O Propanol 1-propenaReaksi dehidrasi butanol H2SO4CH3CH2CH2CH2OH ======> CH3 - CH2 - CH2 = CH2 + H2OButanol 1-butenaPada reaksi dehidrasi alkohol diatas, gugus - OH berada di ujung rantai sehingga sehingga sangat mudah menentukan produk alkena yang jika alkohol yang di dehidrasi adalah alkohol sekunder atau tersier, maka produk yang dibentuk adalah campuran dari dua macam senyawa contoh, apa produk dari reaksi dehidrasi 2-butanol dengan asam sulfat?2-butanol adalah alkohol sekunder dengan struktur seperti di bawah – CH2 – CH – CH3 OHJika 2-butanol didehidrasi, akan ada dua kemungkinan produk alkena yang tersebut. Perhatikan reaksi di bawah 1Ch3 – CH2 – CH – CH3 ====> CH3 – CH = CH – CH3 + H2O 2-butena OHProduk 2Ch3 – CH2 – CH – CH3 ====> CH3 – CH2 – CH = CH2 + H2O 1-butena OHJadi, produk dehidrasi untuk 2-buatnol adalah campuran dari senyawa alkena 2-butena dan 1-butena. Reaksi Alkohol Dengan Hidrogen Halida HX Reaksi antara alkohol dan hidrogen halida menghasilkan haloalkana dan air. Reaksi umum R - OH + HX ==> R - X + H2O Dengan X = F, Cl, Br dan I Pembuatan Alkohol Hidrasi alkena dengan katalis asam Hidrasi adalah kebalikan dari dehidrasi dimana pada reaksi hidrasi, kita reaksikan suatu senyawa dengan air. Jika alkena dihidrasi dalam suasana asam, maka akan terbentuk senyawa alkohol yang ini adalah reaksi pembuatan etanol dari etena. asam CH2 = CH2 + H2O ==> CH3CH2OH Mereaksikan CH4 dengan H2O dan gas H2 menghasilkan metanol. Proses yang terjadi adalah sebagai berikut. Ni CH4 + H2O ==> CO + 3H2 900 Cr2O3 + Zn CO + 2H2O ==========> CH3OH 400 Fermentasi karbohidrat dengan ragi Ini merupakan reaksi pembuatan tapai yang kita kenal. Singkong yang mengandung karbohidrat akan difermentasi dengan ragi dalam waktu tertentu untuk menghasilkan etanol. Ragi C6H12O6 ====> 2C2H5OH + 2CO2 Melalui pereaksi Grignard Pereaksi Grignard adalah zat R-MgX. Jika direaksikan dengan Formaldehid akan menghasilkan alkohol primer sedangkan jika direaksikan dengan aldehid lain, akan menghasilkan alkohol sekunder. H H R MgX + H-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH H H R R R MgX + R-CHO ==> R-C-O-MgX ==> R-C-OH H H Kegunaan Alkohol Berikut adalah beberapa kegunaan senyawa alkohol yang paling penting dalam kehidupan 1. Sebagai pelarut 2. Bahan baku formaldehid 3. Campuran bahan bakar bensin 4. Sebagai bahan bakar. Jika metanol dibakar, akan menghasilkan CO2 dan uap air. 5. Sebagai bahan aditif bagan bakar petrol. Etanol 1. Sebagai pembersih luka dan antiseptik 2. Sebagai spirit dalam industri minuman keras. 3. Sebagai bahan bakar. Etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar langsung atau campuran bahan bakar bensin. 4. Sebagai pelarut yang relatif aman dalam melarutkan beberapa senyawa organik. Etilen Glikol Digunakan sebagai zat anti beku pada radiator mobil, bahan baku serat sintetis seperti dakron, bahan pelunak dan pelembut. Gliserol Digunakan sebagai pelembab dan pelembut pada lotion dan berbagai kosmetik. Pelembut pada tembakau dan obat obatan. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pembuat nitrogliserin yang dimanfaatkan untuk bahan sekian penjelasan lengkap mengenai sifat fisika dan kimia, pembuatan dan kegunaan senyawa alkohol yang dapat saya berikan pada artikel kali ini. Semoga penjelasan diatas dapat membantu kamu memahami senyawa turunan alkana ini.
Semuahalogen sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl 4 dan eter. I 2 mudah larut dalam larutan KI dengan membentuk senyawa kompleks KI 3, F 2 dan Cl 2 di dalam air mengalami reaksi membentuk halida dan gas oksigen. Sifat Kimia Halogen 1) Sifat Umum . Secara kimiawi halogen merupakan unsur nonlogam yang Skip to content Eter adalah senyawa organik yang mengandung atom oksigen yang terikat pada dua gugus alkil atau aril yang sama atau berbeda. Rumus umum untuk eter dapat ROR, RO-Ar atau Ar-O-Ar, di mana R merupakan gugus alkil dan Ar mewakili gugus aril. Eter umumnya diklasifikasikan menjadi dua kategori berdasarkan kelompok substituen yang melekat eter simetris ketika dua kelompok identik terikat pada atom oksigen dan eter asimetris ketika dua kelompok berbeda terikat pada atom oksigen. Eter menunjukkan berbagai sifat fisik dan kimia. Beberapa sifat fisik dan kimia eter dibahas di bawah ini Sifat Fisik Eter Molekul eter memiliki momen dipol bersih karena polaritas ikatan CO. Titik didih eter sebanding dengan alkana tetapi jauh lebih rendah daripada alkohol dengan massa molekul yang sebanding meskipun polaritas ikatan CO2. Kelarutan eter dengan air menyerupai alkohol. Molekul eter larut dalam air. Ini dikaitkan dengan fakta bahwa seperti alkohol, atom oksigen eter juga dapat membentuk ikatan hidrogen dengan molekul air. Eter umumnya mengalami reaksi kimia dalam dua cara 1. Pemutusan ikatan CO Eter umumnya sangat tidak reaktif di alam. Ketika kelebihan hidrogen halida ditambahkan ke eter, pemutusan ikatan CO terjadi yang mengarah pada pembentukan alkil halida. Urutan reaktivitas diberikan sebagai HI> HBr> HCl ROR + HX → RX + R-OH 2. Substitusi Elektrofilik Gugus alkoksi dalam eter mengaktifkan cincin aromatik pada posisi orto dan para untuk substitusi elektrofilik. Reaksi substitusi elektrofilik yang umum adalah halogenasi, reaksi Friedel Craft, dll. 3. Halogenasi Eter Eter aromatik mengalami halogenasi, misalnya brominasi, pada penambahan halogen dengan ada atau tidak adanya katalis. 4. Reaksi Friedel Craft terhadap Eter Eter aromatik mengalami reaksi Friedel Craft misalnya penambahan gugus alkil atau asil pada reaksi dengan alkil atau asil halida dengan adanya asam Lewis sebagai katalis. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang sifat fisik dan kimia eter, unduh disni – Kegunaan Pembelajaran. Jawaban Cepat Komputer Mana Yang Terbaik Untuk Pemrograman Jawaban Cepat Komputer Tidak Dapat Mencetak Kupon Windows 7
Eteradalah nama senyawa kimia yang memiliki gugus eter (atom oksigen yang diikat 2 substituen (alkil/aril)). Senyawa eter biasanya dipakai sebagai pelarut dan obat bius. Sifat fisika alkuna secara umum mirip dengan alkana dan alkena, seperti :Tidak larut dalam air Alkuna dengan jumlah atom C sedikit berwujud gas, dengan jumlah atom C
Sifat Sifat Eter 1. Titik didih eter lebih rendah dibandingkan titik didih alkohol walapun mempunyai Mr yang sama. Hal ini disebabkan kareba eter tidak membentuk ikatan hidrogen antar sesama molekulnya. 2. Eter tidak membentuk ikatan hidrogen dengan sesama molekulnya, tetapi ia dapat membebtuk ikatan hidrogen dengan air atau fenol. Oleh karena itulah eter sedikit larut didalam air. 3. Merupakan cairan yang mudah menguap dan terbakar. 4. Dapat melarutkan senyawa senyawa kovalen. 5. Bersifat anestetik yaitu zat yang dapat menimbulkan kehilangan rasa sadar. Sifat ini banyak dimanfaatkan pada pembiusan di rumah sakit. 6. Tidak reaktif, tidak dapat dioksidasi, direduksi, dieliminasi atau direaksikan dengan basa. Tetapi eter dapat mengalami reaksi subtitusi dengan asam kuat. Contoh CH3-CH2-O-CH2-CH3 + HBr ==> CH3CH2Br + CH3CH2OH Pembuatan Eter 1. Dietil Eter Pada kondisi tertentu, reaksi antara antara asam sulfat dan etanok menghasilkan dietil eter lewat etil hidrogen sulfat sebagai zat perantara. Reaksi yang terhadi H2SO4 CH3CH2OH. ===> CH3CH2 - O - CH2 - CH3 Dietil eter adalah pelarut organik yang sangat populer di laboratorium. Selain itu juga digunakan sebagai bahan anestesi umum bersama dengan kloroform dan dinitrogen okida. Sampai sekarang, dietil eter dan nitrogen oksida masih digunakan sebagai anestetik, sedangkan kloroform sudah tidak digunakan lagi karena kurang aman dan merusak tubuh. Dietil eter sangat mudah menguap, uapnya sangat mudah terbakar dan menyebabkan pusing dan mabuk. 2. Sintesis Eter Williamson Sintesis ini merupakan cara kerja yang paling banyak digunakan di laboratorium untuk membuat berbagai macam eter. Sintesis ini berlangsung antara reaksi suatu alkil halida dengan alkoksida atau fenoksida. Reaksi umum RO- + R'X ==> R - O - R' + X- Alkoksida pada sintesis William dapat berupa metil, primer, sekunder, tertier ataupun siklik. Contoh R alkoksinya metil CH3O- + CH3CH2CH2 - Cl ==> CH3OCH2CH2CH3 + Cl- R alkoksinya primer CH3CH2CH2O- + CH3I ==> CH3OCH2CH2CH3 + I- Kegunaan Eter Eter banyak digunakan sebagai pelarut dan obat anestesi. Etil eter yang diberikan melalui pernapasan dapat bersifat sebagai obat bius, contohnya kloroform dan siklopropana. Metil tersier butil eter MTBE digunakan sebagai zat aditif pada bensin untuk menaikkan bilangan oktan bensin. Walaupun eter dan alkohol memiliki rumus molekul yang sama, tetapi keduanya dapat dibedakan yaitu dengan mereaksikannya dengan logam natrium dan fosfor pentaklorida PCl5. 1. Alkohol + Na ==> Na - Alkonoat + H2 Eter + Na ==> tidak bereaksi 2. R - OH + PCl5 ==> R-Cl + HCl + POCl3 R- O-R + PCl5 ==> R-Cl + R'-Cl + POCl3 Sifatfisik dan kimia Aldehid, kegunaan, manfaat. Arti budiskj — March 09, 2022 10:22 pm Comments off. Aldehida adalah keluarga senyawa organik reaktif yang terdapat dalam produk alami seperti kulit kayu manis (cinnamaldehyde) dan vanilla bean (vanillin), dan juga dapat diproduksi di laboratorium. Beberapa senyawa aldehida, misalnya

Senyawa eter adalah senyawa kimia yang memiliki gugus eter atom oksigen yang diikat oleh 2 substituen akil/aril. Ciri-ciri senyawa eter umumnya adalah sebagai berikut, digunakan sebagai pelarut dan obat bius. Molekul eter tidak dapat membentuk ikatan hidrogen sehingga eter memiliki titik didih yang relatif rendah. Akan tetapi eter sedikit polar dan lebih polar dari senyawa alkena. Eter dapat dikatakan sebagai basa lewis dan dapat membentuk Struktur EterRumus umum eter adalah sebagai berikutR – O – R2. Tatanama EterAda dua cara pemberian nama eter, yaitu dengan nama IUPAC dan nama Nama IUPAC EterNama IUPAC eter adalah alkoksi alkana. Karena eter dianggap sebagai turunan alkana di mana satu atom H diganti oleh gugus alkoksi – OR. Penomoran dimulai dari C yang terdekat dengan posisi gugus alkoksi – OR. ContohCH3– O – CH2 – CH3 = metoksietenaCH3 – O – CH2 – CH2 – CH3 = 1-metoksipropanab. Nama Trivial EterEter diberi nama alkil-alkil yang mengapit – O – menurut abjad dan diikuti dengan kata eter. ContohCH3 – O – CH2 – CH3 = etil metileterCH3 – CH2 – O – CH2 – CH3 = dietileterCH3 – O – CH2 – CH2 – CH3 = metilpropil eter3. Sifat Eter Titik didih rendah Mudah terbakar Sukar larut dalam air Tidak bereaksi dengan natrium Dapat bereaksi dengan asam halida, membentuk alkohol dan alkil halida4. Kegunaan EterDalam kehidupan sehari-hari eter yang paling banyak digunakan adalah dietil eter, yaitu sebagai obat bius dan pelarut senyawa nonpolar.

Sifatkimia: Eter umumnya memiliki reaktivitas kimia yang sangat kecil, hal ini disebabkan karena sulitnya memutuskan ikatan karbon-oksigen (CO). Itulah mengapa mereka sangat sering digunakan sebagai pelarut tipe inert dalam reaksi kimia organik. Eter tidak memiliki hidrogen aktif seperti senyawa lain (alkohol atau asam) dapat hadir.

Halo, Sobat Zenius! Elo sudah tahu belum apa itu eter? Well, pasti banyak dari elo semua yang belum tahu tentang senyawa satu ini. Pada dasarnya, eter ini banyak digunakan dalam dunia kedokteran sebagai obat bius, lho. Kendati demikian, saat ini penggunaan eter sebagai obat bius sudah jarang digunakan. Nah, ngomong-ngomong tentang eter, supaya elo makin paham, yuk kita cari tahu sifat dan struktur eter. Tata Nama Eter Struktur dan Sifat Fisik EterSifat Kimia EterContoh Soal Eter Tata Nama Eter Pengertian eter atau senyawa alkoksi alkana merupakan senyawa organik yang mempunyai rumus umum R-O-R. R-O-R Dok. Zenius Alkoksi merupakan alkil yang lebih pendek sedangkan alkana merupakan alkil yang lebih panjang. Nah, yang perlu elo ingat posisi alkil pendek tidak selalu di kiri, begitu juga dengan alkil panjang yang tidak selalu di kanan. Aturan tata nama eter sesuai IUPAC adalah sebagai berikut Tentukan rantai yang terpanjang lalu diberi nama sebagai alkana, sementara itu rantai yang pendek diberi nama sebagai nomor dari karbon yang terdekat dengan cabang pada alkana alkoksi dianggap sebagai cabang.Cabang ditulis sesuai urutan alkoksi selalu ditulis paling depan sebelum nama cabang lainnya. Sebagai contoh Nah, menurut elo di sini C yang paling sedikit sebelah kiri atau kanan? Yap, betul! C paling sedikit yakni ada satu disebelah kiri. Sehingga metana bisa diubah menjadi metoksi. Sementara itu, C yang di sebelah kanan ada dua berarti namanya etana. Maka, nama IUPAC-nya adalah metoksi etana. Baca Juga Asam Amino – Struktur, Sifat, dan Klasifikasinya – Materi Kimia Kelas 12 Struktur dan Sifat Fisik Eter Nah, sekarang kita akan belajar tentang sifat fisik dan struktur eter. Well, elo sudah tahu kan kalau struktur umum eter adalah sebagai berikut Nah, kalau elo amati tipe hibridisasinya merupakan sp3 sedangkan bentuk molekulnya adalah bentuk V. Eter sendiri bersifat polar nih guys, sehingga dapat larut dalam pelarut polar. Selain itu, interaksi antarmolekul yang terjadi adalah gaya dipol-dipol. Eter juga memiliki titik didih yang lebih rendah jika dibandingkan dengan isomer fungsinya alkohol. Sifat Kimia Eter Sifat Kimia Eter. Dok. Pixabay 1. Reaksi yang melibatkan atom oksigen R–O–R’ + HCl → [R–OH–R]+ + Cl−R–O–R’ + BF3 → [R–OBF3–R’]+ 2. Reaksi yang melibatkan pemutusan ikatan C–O R–O–R + HX → R–OH + R–X X=Br, IR–O–R + HX berlebih → R–X + H2O X=Br, I 3. Reaksi yang melibatkan gugus alkil a. Reaksi pembentukan peroksida CH3CH2–O–CH2CH3 + O2 → CH3CHOOH–O–CH2CH3 b. Reaksi halogenasi CH3CH2–O–CH2CH3 + Cl2 berlebih → CCl3CCl2–O–CCl2CCl3 CH3CH2–O–CH2CH3 + Cl2 → CH3CHCl–O–CHClCH3 c. Reaksi substitusi elektrofilik Reaksi halogenasi Reaksi nitrasi Reaksi alkilasi Friedel-Craft Baca Juga Struktur Protein Beserta Sifat dan Fungsinya – Materi Kimia Kelas 12 Contoh Soal Eter Yuk, belajar lewat pembahasan contoh soal eter di bawah ini! Dok. Pixabay Biar elo semakin paham dengan senyawa eter, kita coba latihan soal, yuk! Antarmolekul senyawa eter akan tidak mungkin mengalami atau membentuk …. A. Ikatan hidrogen B. Gaya dipol-dipol C. Gaya London D. Gaya Van der Waals E. Dipol sesaat Jawaban Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terbentuk antara H mengikat unsur elektronegatif tinggi F, O, N berikatan dengan unsur elektronegatif tinggi F, O, N Senyawa eter tidak mengalami ikatan hidrogen dengan eter lainnya, karena oksigen tidak berikatan dengan H. Maka, jawaban yang tepat adalah A. Baca Juga Konsep dan Ciri Reaksi Kondensasi – Materi Kimia Kelas 12 Nah, itu dia guys pembahasan tentang sifat dan struktur eter. Bagi elo yang mau tahu lebih banyak lagi mengenai senyawa satu ini bisa langsung kunjungi aplikasi Zenius atau klik banner di bawah ini, ya!

ZissAjF.
  • 255zcpcdk0.pages.dev/485
  • 255zcpcdk0.pages.dev/191
  • 255zcpcdk0.pages.dev/118
  • 255zcpcdk0.pages.dev/424
  • 255zcpcdk0.pages.dev/460
  • 255zcpcdk0.pages.dev/341
  • 255zcpcdk0.pages.dev/310
  • 255zcpcdk0.pages.dev/403
  • sifat fisika dan kimia eter