Pernyataanyang merupakan perilaku orang yang beriman kepada hari akhir adalaha. Tidak merasa iri atas nikmat orang lain b. Dunia dan seluruh isinya merupakan tujuan akhir c. Tergiur oleh gemerlapnya dunia d. Cinta dunia harta secara berlebihan e. Bersikap pesimis dan putus asa Jawaban: A 11.
Saudaraku seislam -yang semoga selalu mendapatkan rahmat dan taufik Allah Ta’ala-. Di antara rukun iman yang wajib diimani oleh seorang muslim adalah beriman kepada hari Akhir. Disebut hari akhir karena tidak ada lagi hari sesudahnya. Setiap manusia akan menghadapi lima tahapan kehidupan yaitu mulai dari [1] sesuatu yang tidak ada, kemudian [2] berada dalam kandungan, kemudian [3] berada di alam dunia, kemudian [4] memasuki alam barzakh alam kubur dan terakhir [5] memasuki kehidupan akhirat. Dan hari akhir inilah tahapan akhir kehidupan manusia. Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, Ibnu Utsaimin, 352 Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Aqidah Wasithiyah mengatakan bahwa bentuk keimanan kepada hari akhir adalah beriman mengenai perkara-perkara setelah kematian sebagaimana yang telah diberitakan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Keimanan ini mencakup keimanan kepada cobaan pertanyaan di alam kubur, adzab dan nikmat kubur, hari berbangkit dan dikumpulkannya manusia di padang mahsyar, penimbangan amalan, pembukaan catatan amal, hisab perhitungan, Al Haudh telaga Nabi shallallahu alaihi wa sallam, Shiroth jembatan, syafa’at, surga dan neraka. Lihat Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Yazid bin Abdil Qodir Jawas, 176 Pada kesempatan kali ini kita akan membahas sebagian dari keimanan di atas. Semoga menjadi ilmu yang bermanfaat. Keimanan terhadap Hari Berbangkit Saudaraku, setelah sangkakala ditiup dengan tiupan pertama, maka semua yang berada di langit dan di bumi akan mati kecuali yang dikehendaki Allah. Lalu disusul dengan tiupan yang kedua, maka manusia akan segera bangkit untuk menunggu keputusannya masing-masing. Itulah hari berbangkit. Kebangkitan adalah kebenaran yang pasti, kebenaran yang ditunjukkan oleh Al-Kitab, As-Sunnah dan berdasarkan kesepakatan umat Islam. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,“Kemudian, sesungguhnya kamu sekalian akan dibangkitkan dari kuburmu di hari Kiamat”. QS. Al-Mu’minun [23] 15-16. Orang yang bertakwa yang mentauhidkan, mentaati Allah dan Rasul-Nya akan dikumpulkan sebagai tamu terhormat, sedangkan orang yang durhaga karena berbuat syirik dan maksiat akan digiring dalam keadaan kehausan seperti hewan ternak. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Ingatlah hari ketika Kami mengumpulkan orang-orang yang takwa kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sebagai utusan terhormat dan Kami akan menggiring orang-orang yang durhaka ke neraka Jahannam dalam keadaan dahaga.” QS. Maryam [19] 85-86. Sufyan Ats Tsauri mengatakan mereka orang beriman akan datang dengan mengendarai unta betina –semoga Allah memudahkan kondisi kita kelak seperti ini-. Lihat Ma’arijul Qobul, II/186 dan Aysarut Tafasir, 741 Perhatikanlah kondisi manusia tatkala hari dikumpulkannya mereka. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang artinya,“Wahai manusia, sesungguhnya kalian akan dihimpun menghadap Allah Ta’ala dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang tidak berpakaian dan tidak disunat dikhitan”. HR. Bukhari & Muslim. Urusan pada hari itu sangat menyibukkan dan tidak mungkin satu sama lain saling memandang aurat yang lainnya. Aisyah radhiyallahu anha tatkala mendengar sabda Nabi ini, dia mengatakan,”Ya Rasulullah, apakah kami satu sama lain saling memandangi aurat?” Lalu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mengatakan firman Allah Ta’ala yang artinya,”Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya.” QS. Abasa [80] 37 HR. Tirmidzi, hasan shohih. Lihat Ma’arijul Qobul II/185 Keimanan terhadap Adanya Hisab Perhitungan Hisab adalah diperlihatkannya amalan manusia oleh Allah Ta’ala. Hal ini adalah suatu yang pasti dan tidak boleh diingkari. Allah berfirman yang artinya, “Sesungguhnya kepada Kamilah mereka kembali, kemudian sesungguhnya kewajiban Kamilah menghisab mereka” QS. Al Ghasyiyah [88] 25-26. Bagaimana seorang mukmin dihisab? Allah akan bersendirian dengan seorang mukmin tanpa seorang pun yang melihatnya. Allah akan membuatnya mengakui dosa-dosanya dengan mengatakan kepadanya “Engkau telah melakukan demikian dan demikian … ” sehingga dia mengakui dan mengenal dosa-dosanya itu. Kemudian Allah katakan,”Aku tutup dosamu di dunia dan Aku mengampunimu hari ini.” Lalu bagaimana dengan orang-orang kafir? Orang-orang kafir, mereka tidak akan dihisab diperhitungkan sebagaimana orang yang ditimbang kebaikan dan kejelakannya karena kebaikan orang kafir tidak teranggap. Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 383 Baca Juga Syarhus Sunnah Hisab Allah itu Begitu Cepat Sekadar Masa Tidur Qailulah Ingatlah! Setiap perbuatan dan tingkah laku kita hingga yang remeh sekalipun akan dicatat pada kitab amalan. Allah Ta’ala berfirman yang artinya,”Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak pula yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada tertulis. Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang pun juga.” QS. Al Kahfi [18] 49. Kitab tersebut akan memuat amalan kebaikan dan kejelekan yang telah kita lakukan di dunia. Kitab tersebut akan diambil di sisi kanan dan kiri. Maka sungguh beruntung orang mukmin yang mendapat kitab tersebut dengan tangan kanannya dan dia akan sangat berbahagia. Dan sangat merugilah orang kafir yang mendapatkan catatan amalnya dengan tangan kirinya dan dia akan celaka. Setiap orang bersama dengan amalan dan kitab amalannya akan ditimbang di suatu mizan timbangan yang memiliki dua daun timbangan. “Dan adapun orang-orang yang berat timbangan kebaikannya, maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan. Dan adapun orang-orang yang ringan timbangan kebaikannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.” QS. Al Qari’ah [101] 6-9 Keimanan terhadap Surga dan Neraka Sebelum memasuki surga atau neraka, manusia akan melewati Shiroth yaitu jembatan yang direntangkan di atas neraka jahannam yang akan dilewati ummat manusia. Orang beriman akan berjalan melalui shiroth sesuai dengan amalan mereka sedangkan orang kafir langsung masuk dalam neraka tanpa melewati shiroth. Di antara mereka ada yang berjalan sekejap mata, ada yang secepat kilat, ada yang secepat hembusan angin, ada pula yang berjalan secepat kuda, ada pula yang berjalan seperti penunggang unta, ada yang dengan berlari, ada yang dengan berjalan santai, ada yang dengan merangkak, dan ada pula yang jatuh dalam neraka, na’udzu billah. Berjalan di shiroth tersebut bukanlah ikhtiyar usaha manusia. Seandainya hal itu merupakan usaha mereka, tentu mereka akan berjalan melewati shiroth dengan cepat. Akan tetapi mereka hanya bisa melewatinya tergantung dari amalannya di dunia. Barangsiapa yang bersegera melakukan amalan sesuai dengan petunjuk Rasul, maka dia akan semakin cepat dalam melewati shiroth. Sebaliknya barangsiapa yang semakin lambat dalam melakukan amalan, maka dia akan semakin lambat pula dalam melewati shiroth. Ingatlah al jaza’ min jinsil amal’ Balasan itu tergantung dari amal perbuatan! Lihat Syarh Al Aqidah Al Wasithiyah, 386-387 Barangsiapa yang selamat melewati shiroth ini maka dia akan masuk surga. Dan yang pertama kali meminta dibukakan pintu surga adalah Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam dan tidak ada yang masuk ke surga sebelum beliau shallallahu alaihi wa sallam HR. Muslim. Dan umat yang pertama kali akan memasuki surga adalah umat Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Lalu apakah surga dan neraka saat ini sudah ada? Menurut aqidah yang benar, surga dan neraka saat ini sudah ada sebagaimana firman Allah Ta’ala yang artinya,”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” QS. Ali Imran [3] 133 dan firman Allah Ta’ala yang artinya,”Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang telah disediakan untuk orang-orang yang kafir.” QS. Ali Imran [3] 131 Baca Juga Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti Lihatlah bagaimana indahnya surga yang tidak bisa dibayangkan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman,”Surga itu disediakan bagi orang-orang sholih, kenikmatan di dalamnya tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pula pernah terlintas dalam hati. Maka bacalah jika kalian menghendaki firman Allah Ta’ala yang artinya,”Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” QS. As Sajdah [32] 17 HR. Bukhari & Muslim Dan lihatlah dahsyatnya neraka sebagaimana Nabi shallallahu alaihi wa sallam sabdakan,”Panas api kalian di dunia hanya 1/70 bagian dari panas api jahannam.” HR. Bukhari. Subhanallah!! Berarti sangat dahsyat sekali siksaan di dalamnya. Saudaraku, ingatlah akan hari di mana kita akan dikembalikan kepada Dzat yang telah menciptakan kita, hari di mana semua perbuatan kita akan dihisab. Maka renungkanlah perkataan sahabat Ali bin Abi Tholib radhiyallahu anhu, ”Sesungguhnya hari ini adalah hari beramal dan bukanlah hari hisab perhitungan, sedangkan besok di akhirat, pen adalah hari hisab perhitungan dan bukanlah hari beramal lagi.” HR. Bukhari secara mu’allaq, Ma’arijul Qobul II/106 Ya Allah, kami meminta kepada Engkau surga dan amalan yang akan mengantarkan kami kepadanya. Dan kami berlindung kepada Engkau Ya Allah dari neraka dan amalan yang akan mengantarkan kami kepadanya. Dan kami memohon kepada-Mu agar menjadikan setiap apa yang Engkau takdirkan bagi kami adalah baik. Amin Ya Mujibbad Da’awat. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shollallahu ala sayyidina Muhammad wa ala alihi wa shohbihi wa sallam. Baca Juga Aku Ingin Meraih Syafa’at di Hari Akhir Nanti 1 Hari Akhirat = 1000 Tahun di Dunia *** Penulis Muhammad Abduh Tuasikal Artikel
rgPiTr. 255zcpcdk0.pages.dev/449255zcpcdk0.pages.dev/360255zcpcdk0.pages.dev/34255zcpcdk0.pages.dev/372255zcpcdk0.pages.dev/492255zcpcdk0.pages.dev/96255zcpcdk0.pages.dev/302255zcpcdk0.pages.dev/353
pertanyaan iman kepada hari akhir